Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dollar Hitam, Mengatasi Kecemasan Usaha

3 Februari 2020   19:41 Diperbarui: 3 Februari 2020   19:57 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persaingan mengetat. Harga bahan meningkat. Harga jual makanan dan minuman tidak dapat disesuaikan terlalu cepat.

Aku sudah menciptakan produk unggulan, mengatasi kebocoran biaya. Tetap saja permasalahan itu membuat benak, dalam tempurung kepala botak, meledak.

Kecemasan Rudolfo dan Aku kian meningkat.

BPN meyakinkan, "Tenang saja! Fokus ke produk dan operasional. Aku percaya kepada kemampuan kalian berdua".

Kami berdua saling berpandangan, ragu.

"Defisit keuangan Aku talangi", BPN menegaskan.

Kekurangan arus kas ditutup oleh BPN pada bulan-bulan berikutnya. Uangnya benar-benar tak terbatas. Aku tidak paham bisnis BPN, apalagi Rudolfo yang tahunya cuma masak-memasak. Uangnya mengalir tanpa henti.

Sampai ketika dua bulan lalu, BPN ditangkap aparat karena penyuapan. Sejak itulah masa kemarau keuangan mengambang di atmosfer Kafe Brambang.

Pertemuan singkat di tahanan, BPN dengan lesu, mengisyaratkan penjualan Kafe Brambang, kecuali ada investor baru yang menggantikannya. Kemarin malam, seorang tamu, Uki, mengenalkan seorang investor.

Inilah yang kemudian membuatku berpikir keras.

Menurut penuturannya, orang berkulit legam itu, Michael, adalah orang kaya Amerika. Ia berniat menanamkan uangnya, dan Kafe Brambang dianggapnya cocok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun