Kupu-kupu isyarat tamu. Siapa nun layak dijamu? Kenalan dekat, atau kerabat jauh? Boleh jadi, rejeki lama sudah ditunggu.
Kupu-kupu menclok di sepatu. Setelah melingkari kepala, sekali. Menyentuh rambut, dua kali. Menggelintar tanpa henti. Kelana abadi adalah nisbi.
Kupu-kupu hinggap di sepatu. Melanglang lalu layu. Usai mengitari, empu jambul sewarna abu.
Kupu-kupu kelam, sepatu biru. Usang dimakan waktu. Sang pembawa duka telah menunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!