Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kepala Menggelundung dari Genggaman Augusta

29 Januari 2020   09:49 Diperbarui: 29 Januari 2020   09:58 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Gambar oleh Hans Braxmeier dari pixabay.com

Kepala-kepala menggelundung bersama lampu teplok dari genggaman tangan Augusta yang tiba-tiba lemas.

Kumpulan glundung pringis)3 itu terus membahanakan tawa, menggelundung-gelundung mengejar Augusta yang pucat, histeris, berbalik lalu lintang-pukang secepat kilat menumbur pokok pohon kelapa, terhempas pingsan dialasi pelepah-pelepah kering yang mulai berkobar.

~~Selesai~~

Catatan:
)1. Gandaria : buah kecil berwarna hijau, rasanya masam.
)2. Lampu teplok : lampu tempel  bersumbu dan berbahan-bakar minyak.
)3. Glundung pringis, sejenis hantu dalam cerita rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun