Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pilihan Hobi

19 Oktober 2019   08:08 Diperbarui: 19 Oktober 2019   08:10 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika masih bisa mengendarai mobil Jimny, saya merasa sering berpapasan dengan kendaraan serupa. Kemudian pada gilirannya berguyub dengan sesama penggemar, bersaing kekuatan menggerayangi jalan berbatu dan berlumpur.

Tatkala bujangan, hobi saya adalah memelihara mobil VW bermesin pendingin udara. Sebelum itu, ada perasaan tidak menampak satupun kendaraan sejenis. Namun mendadak ada beberapa VW tampak berseliweran ketika sudah memilikinya. Kemudian teman-teman penggemar membentuk sebuah organisasi. Ketertarikan pada keinginan sama untuk mempertahankan kendaraan kuno menandingi mobil baru yang biayanya bisa senilai mobil baru .

Belakangan kebiasaan saya adalah tentang sesuatu yang bergerak lambat, seperti berada di film slow motion. Semua gerakan dilakukan tanpa gegas selayak tiada target dikejar. Dalam mengarungi pengalaman baru, saya berkenalan dengan setidaknya sepuluh teman baru, terdiri dari mereka yang berasal dari lingkungan sekitar (radius 200 meter) dan pada saat sering menyambangi dokter spesialis. Empat orang diantaranya hampir setiap hari bertemu pada area yang meleluasakan kami berolahraga, melancarkan pergerakan dan sekedar berjemur. Saling bertukar pengalaman: tentang dokter langganan, terapi yang pernah dilakukan, makanan pantang atau dibolehkan dikonsumsi bahkan cerita pribadi.

Film dengan pergerakan serba cepat --seperti mengejar kereta-- terjadi pada masa sepuluh bulan sebelumnya. Dunia pekerjaan konstruksi instansi pemerintah mensyaratkan kegesitan yang terburu-buru dan menegangkan.

Untuk memperoleh proyek harus mengejar pejabat pembuat komitmen. Mesti cerdik main mata secara diam-diam dalam tempo lesat dengan panitia dan penentu kemenangan suatu tender dalam kerangkeng jadwal pelelangan rapat (sebenarnya aturan tidak membolehkan adanya kolusi). Pelaksanaan pekerjaan mengikuti grafik waktu ketat mengabaikan tanggal merah.

Ditambah persoalan dengan oknum-oknum: organisasi massa, wartawan, aparat penguasa setempat dan berbagai pihak yang ingin mencicipi keuntungan proyek dengan mengeraskan urat leher. Bertumpuk laporan mesti diketik siang malam agar tagihan bisa diuangkan segera.

Selesai pekerjaan tidak serta merta dapat mengendurkan syaraf, masih menghadapi pula enam bulan pemeliharaan dan mata elang Badan Pemeriksa Keuangan yang sulit disuap. Semuanya bersinggungan dengan sekelompok orang yang berusaha saling menyalip di tikungan mengalahkan waktu mencelat demi memperoleh kemakmuran.

Pelambatan saat ini bukanlah suatu kebetulan! Semuanya sudah ditetapkan olen Sang Maha Punya Rencana. Keinginan kita yang mengantarkan kepada pilihan hidup. Keinginan bawah sadar yang telah mendorong untuk bergabung dengan teman sesama kesukaan, pekerjaan, hobi atau bahkan penderitaan. Individu-individu di dalamnya yang kemudian saling mempengaruhi untuk melakukan kegiatan positif atau negatif. Serangkaian kegiatan yang membentuk sebuah reputasi.

Suatu reputasi yang menyeret kepada: apakah kegiatan untuk berkubang dengan lumpur kehidupan atau memotivasi agar selalu gembira berharap berada di jalan kehidupan mulus dan lurus? Tergantung diri menempatkannya pada sekumpulan teman. Tergantung pada keinginan untuk memilih.

Disadari atau tidak, rupanya saya berkeinginan --dan kemudian memilih-- untuk "diserang" stroke yang membuat saya terdampar di sebuah film slow motion, serba lambat dan tidak seimbang. Demikian agar saya bisa bertemu dengan sekumpulan orang yang saling menyemangati. Semangat agar kelak bisa mandiri, cepat atau lambat, dan tidak berkehendak merepotkan orang sehat.

Itu hobi saya sekarang..........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun