Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Luluh Lantak

26 September 2019   11:45 Diperbarui: 26 September 2019   11:53 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pusat kota sudah terlihat. Sepi, pusat-pusat perbelanjaan seminggu ini tutup. Indra hanya mengandalkan penglihatan pada cahaya bintang. Lampu-lampu penerangan pecah, sebagian tiangnya sudah rebah. 

Pot-pot tanaman telah terguling menumpahkan isi mengotori jalanan yang dipenuhi ban-ban bekas terbakar dan ceceran darah ditutupi kardus bekas. Bau amis merebak. Indra terus berjalan mengabaikan pemandangan menggetarkan itu menuju rumah di balik ruko-ruko gosong berasap.

Adu iri-dengki antar kedua kelompok berpengaruh demikian meruncing tak berkesudahan semakin lama kian menimbulkan pergolakan hebat. Pertarungan yang meluluh-lantakkan perekonomian, sosial dan segala sendi kehidupan mereka yang tidak terlibat perseteruan. 

Pergolakan memanas menjadi bentrokan berskala luas. Embrio perang saudara akan segera lahir di negeri gemah ripah loh jinawi ini, hanya tinggal menunggu waktu saja.

Pada keremangan yang senyap berasap sontak dari arah depan seratusan orang memenuhi ruas jalan membawa berbagai jenis senjata tajam, memekikkan asma Allah, berlarian ke arah Indra yang terhenti.

Menoleh ke belakang, dilihatnya empat orang yang tadi di mulut berlari cepat menyongsong dengan parang terhunus menghadapi serbuan diikuti oleh puluhan orang bermuka garang di belakangnya sembari meneriakkan "Allahu Akbar".

Tiba-tiba ada rasa sesal.

Tidak cukup cepat langkah untuk mencapai gang sempit demi melindungi diri dari gelombang bentrokan massal. Setahun lalu Indra terkena serangan stroke.

~~ Selesai ~~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun