"Sekali-kali karaokean di tempat bagus, sekaligus tempat hiburan yang lengkap. Eh... ceweknya bagus-bagus dan muda lho, paling tinggi berusia 25 tahun. Hahahaha....". terang Yuandi begitu tiba di parkiran yang berisi mobil-mobil mahal. Biasanya mereka dijamu di cafe dangdut yang tersembunyi di sekitar kabupaten tempat mereka bekerja dan berakhir pergumulan birahi dengan wanita pemandu tamu berpupur tebal. Berbeda dengan di tempat megah ini yang menyediakan banyak gadis muda berdandan secara alami, cantik segar manja ingin segera memeluk dada kencang itu. Seringai nafsu seketika berkembang pada muka-muka korup penikmat uang haram yang sepertinya tidak merasa sedikipun berdosa.
***
"Mereka sudah pergi. Baru saja sekitar setengah jam lalu pergi berombongan, tak ada info kemana. Tidak ada satupun telepon genggam yang bisa dihubungi, mungkin sengaja dimatikan...!!!" seru seorang anggota kepada seseorang yang dianggap pimpinan.
"Sudah, biarkan saja. Mungkin mereka sedang melakukan survei ke lokasi yang sulit dijangkau oleh sinyal seluler. Sekarang segera geledah kantor ini!!!" perintah pria bertubuh atletis, yang rupanya komandan regu penyidik itu di jalan depan kantor Unit Lelang Pengadaan barang dan jasa yang telah diblokir.
"Tenang saja! Saya sudah kirim surat ke pihak imigrasi untuk mencegah Pak Yuandi beserta keluarganya pergi ke luar negeri. Semua rekening yang mereka miliki telah dibekukan berdasarkan surat perintah penyidikan ini, dia pasti akan kembali atau setidaknya menghubungi Bank jika ada masalah dengan transaksi" lanjutnya.
Siang itu, setelah melaksanakan ibadah sholat Jum'at secara berjamaah,warga dikejutkan dengan kemunculan sejumlah penyidik bergerak serentak melakukan penangkapan besar-besaran di Kabupaten kecil itu. Menyegel, menyita dokumen-dokumen dan setumpukan uang dari ruang ke tiga orang Kepala Bidang Sarana dan Prasarana. Kantor Yuandi yang terletak tidak jauh dari komplek perkantoran Pemerintah Daerah juga digeledah dan disegel. Yuandi diperkirakan menjadi terduga utama dengan melakukan serangkaian penyuapan dalam bentuk pemberian commitment fee demi menggiring perolehan proyek pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H