Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengelola Kehidupan Pasca Perceraian

13 Mei 2012   13:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:21 5309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Admiring

Masing-masing pihak mau mengakui kesalahan-kesalahan yang menyebabkan keadaan perceraian. Suka atau tidak, pengakuan merupakan pintu untuk membuka pikiran tentang saling menghargai, yang lantas membawa kepada keinginan untuk memaafkan dan melupakan.


Hindari "too much analyzing"

Berusaha menganalisa (baca: mengorek masa lalu) permasalahan bisa memperkeruh keadaan buruk menjadi semakin berantakan. Sebaiknya tidak perlu pamer kepintaran dengan analisa njlimet tentang penyebab perceraian, yang telah menjadi persoalan yang telah usang. Hanya menghabiskan energi dan menghasilkan kesia-siaan saja.


Releasing

Siapapun akan menjadi emosional manakala menghadapi kehancuran dalam tahapan hidup. Perceraian pastilah memporak-porandakan harapan hidup seseorang, lalu akan membawanya kepada situasi yang penuh emosi: kesedihan, kemarahan, kebencian, dan dendam. Sebuah situasi yang tidak produktif bagi siapapun yang sedang berjuang mencapai kehidupan yang membaikkan diri dan lingkungannya. Melepaskan diri dari jebakan sikap-sikap emosional menjadi modal penting dalam menghadapi permasalahan secara jernih dan tenang. Aura ketenangan sikap sangat berpengaruh terhadap hubungan kemanusiaan.


Switching

Butuh energi besar dan waktu tidak terukur untuk membetulkan atau memperbaiki puing-puing hubungan. Kalaupun bisa, hasilnya tidak sebanding dengan ikhtiarnya, bahkan cenderung rentan jatuh menjadi lebih buruk. Lebih elok jika hubungan yang semula berdasar perkawinan, diubah bentuk (switched; hijrah) menjadi hubungan: persahabatan; persaudaraan; kekeluargaan; atau apapun bentuk hubungan antar-manusia yang saling menghormati. Hubungan tulus atar pasangan bercerai akan mendamaikan suasana hati anak-anak dari hasil perkawinan sebelumnya. Dan kepentingan sang anak tak berdosa harus sangat diutamakan.


Nrimo

Menerima kenyataan bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa dikuasai mutlak, karena ia milik alam semesta. Menerima kenyataan bahwa apa yang telah terjadi, dan menjadi penderitaan, adalah proses pembayaran hutang perbuatan buruk di masa lalu. Pikiran-pikiran positif itu diyakini akan mengantarkannya kepada kehidupan yang lebih menyenangkan.


Berpihak Kepada Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun