Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anakku...Hanya Ini yang Tersisa:

1 Desember 2011   04:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_152880" align="aligncenter" width="300" caption="Sawah di balik tembok real estate (dok. pribadi)"][/caption] ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ Anakku, Hanya Ini Yang Tersisa: Gambar Muram menceritakan Pemandangan Alam. Matahari Dibalik Gunung Yang Menghamparkan Sawah-Ladang. Bilik Bambu Berpanggung Berdebu Di Tepi Jalan Setapak. Suka-cita Petani Yang Menuai Kuningnya Bulir Padi. Anakku, Hanya Ini Yang Tersisa: Akar-Akar Pohon dan rumput Berlapiskan Aspal. Geliat Gemulai Perdu Rebah Ditiduri Kekarnya Beton. Riak-Riak Telaga Dibungkam Urugan Sampah Dan Tanah. Isak Petaniberhadapan Dengan Pemangsa Sawah. Anakku, Hanya Ini Yang Tersisa: Sepetak Lahan Terkungkung Angkuhnya Tembok Pembangunan. Lembar-Lembar Uang Pengganti Yang Mungkin Tidak Bertahan Lama. Tarian Padi Menguning Sebelum Ditindas Raksasa Besi. Pasrah Agar Harta Tuan Berkuasa Nun Jauh Di Jakarta Beranak-Pinak. Anakku, Hanya Ini Yang Tersisa: Potongan Gambar Yang Mesti Engkau Simpan. Gambar Yang Kelak Menjadi Dongeng. Dongeng Tentang Hijaunya Hamparan Sawah-Ladang. Kisahkan Bahwa Kota Di Kaki Gunung Salak Ini Pernah Memiliki Sawah. Sawah Yang Telah Berkorban Untuk Nikmat Penghuni Perumahan Mewah. ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ ♦♦♦♦♦♦♦♦ (Desa Mulyaharja, di Kota Bogor bagian Selatan; 30 November 2011) Musik: "Syukur" - H. Mutahar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun