Mohon tunggu...
Budi Susetyo
Budi Susetyo Mohon Tunggu... -

mensyukuri menu sederhana kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Semestinya Bu Ani Jengkel

17 Januari 2014   17:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ibu Negara Ani Yudoyono kembali diberitakan media massa untuk suatu kejadian yang sebenarnya kurang begitu penting untuk diberitakan. Namun karena menyangkut seorang istri Presiden, maka dipandang memiliki nilai berita kuat sehingga sempat menjadi topik berita hangat diberbagai media, khususnya di televisi dan media online.

Peristiwa itu adalah tentang cara Ibu Ani  menanggapi follower di jejaring instagram. Seperti diketahui selama ini Ibu Ani aktif mengupload foto-foto di instagram karena memang hobi fotografi. Follower itu menulis tanggapan : "Ibu ini banjir kok main Instagram'. Ternyata tanggapan tersebut cukup mampu membuat emosi Ibu Negara tersulut dan merasa jengkel.  Itulah sebabnya beliau perlu curhat di hadapan  anggota Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Apakah berita itu penting bagi masyarakat ? Tentu saja tidak begitu penting-penting amat. Toh orang juga tak sampai dirugikan jika tidak membaca ataupun membahas berita tersebut. Menurut saya justru yang dirugikan adalah pihak Ibu Ani karena mendapatkan nilai minus dari tanggapan tersebut. Setidaknya beliau dinilai sebagai sebagai sosok pemimpin yang mudah tersinggung dan kurang bisa menempatkan diri dalam menanggapi suatu persoalan di balik perannya sebagai Ibu Negara. #baca tanggapan di media online, facebook, twitter dan lainnya#

Sebenarnya ada beberapa kemungkinan (pilihan) bagi Ibu Ani yang kebetulan adalah istri Presiden dalam  menanggapi suatu komentar yang dirasakan memojokkan seperti itu:

- Kemungkinan pertama, membiarkan saja dan tidak memberikan komentar apapun atas tanggapan tersebut.  Toh akhirnya akan hilang sendiri. Apalagi itu hanya komentar seorang anak SMA, jadi dimaklumi saja karena mungkin memang tidak tahu bahwa selama ini Ibu Ani telah bekerja keras untuk menjalankan tugas kenegaraan. Tidak ada pengaruhnya apa-apa, apalagi sampai memancing emosi. Toh masih banyak pekerjaan ataupun persoalan serius yang harus dipikirkan dan ditangani. Kayak kurang kerjaan saja.

- Kemungkinan kedua, Ibu Ani sebagai Ibu Negara dapat menanggapinya dengan bahasa seorang  seorang Ibu. Dengan bahasa bijak dan keibuan Ibu Ani bisa menanggapinya dengan :"Terimakasih Nak, telah memberi perhatian dan masukan pada Ibu. Tapi mungkin Ananda perlu tahu bahwa Ibu sudah bekerja keras menjalankan tugas negara yang mulia. Kalau sesekali Ibu upload foto-foto koleksi Ibu, sungguh ini tidak mengganggu tugas-tugas Ibu. Pesan Ibu untuk  belajar yang rajin ya Nak jangan lupa berdoa. Salam buat keluarga di rumah"

-  Kemungkinan ketiga, menanggapi secara emosional seperti yang telah dilakukan bu Ani tadi. Tanggapan negatif tersebut secara tidak langsung juga memberikan efek negatif pada bu Ani, seperti yang terlihat di komentar-komentar di internet,  menuai sentimen dan tanggapan kurang simpatik. Tanggapan balik bu Ani juga membawa-bawa pihak lain yang tak terkait seperti istri Jokowi dan istri Ahok, menimbulkan pengalaman traumatik bagi penulis tanggapan karena dikeroyok, di bully. Sebuah cara yang kurang pas tentunya.

Tak semestinya Ibu harus jengkel karena hanya komentar seorang anak remaja yang memang perlu dinasihati dengan kelembutan seorang Ibu Negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun