Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menyampaikan pentingnya pengolahan bahan tambang Indonesia menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi, sebagai program hilirisasi bahan tambang sebelum di ekspor ke luar negeri dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual dari hasil tambang yang diekspor.
Kebijakan ini disambut baik salah satu perusahaan industri pengolahan nikel atau smelter di tanah air, yaitu PT Gunbuster Nickel Industry. Sebagaimana diketahui berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, bahwa sektor smelter merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi minerba.
Kebutuhan nikel yang meningkat setiap tahunnya di dunia, di mana nikel digunakan sebagai bahan baku berbagai produk seperti bahan campuran pembuatan stainless steel, baterai nickel -- metal hybrid, dan berbagai produk lainnya.
Kebutuhan yang besar tersebut menjadi peluang yang ditangkap langsung pemerintah Indonesia dengan fokus meningkatkan hasil produksi minerba dan mengundang investor asing untuk berinvestasi dan mengelola nikel di indonesia, dengan harapan hal ini memberikan keuntungan ekspor yang meningkatkan devisa negara puncaknya meningkat APBN ke depannya. Terlebih lagi, hilirisasi industri merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan lapangan kerja karena program ini menciptakan lapangan pekerjaan di daerah dan memberikan kesempatan bagi masyarakat di daerah untuk menjadi pengusaha di daerahnya masing-masing.
Pendiri PT GNI, Tony Zhou Yuan sangat optimis PT Gunbuster Nickel Industry akan menjadi perusahaan smelter tambang terbesar di Indonesia. Tentunya ke depannya akan sangat berkontribusi terhadap hilirisasi minerba Indonesia hal ini dikuatkan dengan berbagai kecanggihan teknologi yang akan menjadi andalan perusahaan dalam memacu produksi smelter nikel Indonesia.
Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah merupakan daerah yang strategis dekat dengan sumber atau bahan baku nikel dan juga sebagai salah satu daerah pengolahan nikel terbesar di tanahÂ
air. Kehadiran PT GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah ini memberikan angin segar bagi pemerintah setempat sekaligus membuka peluang terbukanya lapangan kerja baru, di samping terus memajukan perusahaan dan meningkatkan nilai investasi.
PT GNI dalam hal ini berkomitmen untuk memegang prinsip tata kelola smelter yang baik, salah satunya dengan kepeduliannya terhadap warga sekitar lingkar industri yang ditunjukkan melalui beberapa program CSR yang telah dijalani, sehingga membantu pemerintah setempat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain di bidang pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur.
Tercatat hingga saat ini, tenaga kerja yang sudah terserap di perusahaan ini mencapai lebih dari 12.000 pekerja. Pengurangan angka pengangguran angka terus terpangkas jika perusahaan ini terus konsisten dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sebagai salah satu perusahaan yang menjadi bagian dari program strategis dan vital Negara Indonesia, PT GNI mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) paling mutakhir dengan kadar produksi Nickel Pig Iron (NPI) yang mampu berkisar antara 10-12 persen.