Peluang ini harus secepatnya di ambil Indonesia dan membangun pabrik-pabrik hilirisasi nikel dekat dengan sumber bahan baku akan jauh menghemat biaya produksi dan meningkatkan nilai jual yang akan sangat baik bagi keuangan negara di masa yang akan datang.
Nikel yang dimiliki Indonesia dan pernah tercatat Indonesia sebagai pengekspor terbesar nikel dunia seharusnya mulai menata diri untuk memproduksi bahan jadi produk nikel bukan bahan mentah seperti sebelum-sebelumnya.
Kita berharap Indonesia siapapun presidennya kelak harus fokus ke potensi-potensi jangka panjang termasuk pentingnya menguasai pasar baterai dunia.
Produk baterai kedepannya tidak sekedar hanya untuk memenuhi kebutuhan mobil listrik disamping itu baterai handphone juga akan terus mengalami lonjakan kebutuhan.
Hal ini harus di sadari betul pemerintah dalam hal ini kementerian terkait untuk membuat kajian dan penelitian untuk pengembangan hilirisasi produksi nikel baterai sebagai produksi andalannya.
Saatnya kita berperan sebagai produsen baterai terbesar dunia dengan kekayaan alam yang kita miliki.
Semoga kekayaan alam nikel indonesia bisa menjadi sumber pendapatan terbesar negeri ini dan mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa kita.
Indonesia kaya raya dan mampu menjadi negara besar di dunia jika pengelolaan sumber daya alamnya bisa dilakukan dengan baik.
Saatnya Indonesia berdaulat mengelola apa yang kita miliki tentunya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dimasa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H