Maka memperbaiki kualitas makanan yang ada di kantin sekolah akan berdampak dari gizi yang akan diterima tubuh anak.
Beberapa sekolah yang pernah saya lihat di sekitaran tempat tinggal saya Kotapinang kabupaten Labuhanbatu Selatan bahkan ditempat saya mengajar sendiri masih tersedia jajanan yang kurang sehat.
Seperti berbagai jajanan mie instan, minuman menggunakan pemanis buatan, berbagai jajanan terbuat dari tepung dan santap dengan tambahan saus yang kadar gizinya sangat memprihatinkan.
Kita sangat merindukan Kantin sekolah menjual makanan sehat namun tidak mahal seperti makanan tradisional seperti pecal, aneka olahan tahu tempe, berbagai jenis buah, serta minuman-minuman yang tidak menggunakan pemanis buatan.
Namun ini tidak mudah karena pedagang di kantin sekolah akan menjual dagangan tentunya harga murah dan praktis tentunya juga yang laris di cari anak-anak.
Hal ini sebaiknya menjadi perhatian pemerintah dengan membuat kebijakan bagi sekolah untuk tidak menjual aneka makanan yang tersebut diatas tadi.
Pernah memang dibuat peraturan untuk kantin sekolah menjaga menu makanan tapi terkesan formalitas dan bersifat tidak mengikat.
Mengingat kesehatan anak begitu penting membuat sebuah peraturan yang mendukung pencegahan Stunting sudah layak untuk di buat Peraturan Daerah oleh Daerah ataupun peraturan berbentuk undang-undang.
Menentukan standar makanan yang boleh dijual di kantin sekolah harus menjadi perhatian karena terkadang dari rumah tidak semua orang tua memberikan bekal makanan kepada anak-anaknya.
Memperbaiki kualitas makanan di Kantin sekolah bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar terhadap penaggulangan Stunting bagi generasi masa depan bangsa.