Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kantin Sekolah Berperan Penting dalam Upaya Pencegahan Stunting

6 Maret 2023   00:15 Diperbarui: 13 Maret 2023   12:50 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi kantin sekolah sumber jawapos.com

Stunting dalam istilah sederhana kekurangan gizi bagi anak, dampaknya mempengaruhi fungsi otak  bahkan dalam jangka panjang bisa menghambat tinggi badan.

Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak.

Kurang gizi bukan berarti kurang makan terkadang anak yang makannya berlebihan namun yang dimakan tidak bergizi menyebabkan anak mengalami Stunting.

Indonesia termasuk negara yang memiliki persentase cukup besar anak yang mengalami Stunting. Hasil survei kementerian Kesehatan tahun 2022 angka penderita Stunting mencapai 21,6% di Seluruh Indonesia.

Angka yang cukup tinggi sangat disayangkan terjadi di negara Indonesia yang terkenal dengan salah satu negara pertanian terbesar di Dunia.

Stunting menjadi persoalan besar yang sampai saat ini belum terlihat aksi nyata dan menyeluruh dan tepat sasaran dalam upaya pencegahannya.

Masih sering terlihat hanya sebatas himbauan dan slogan dari kepala daerah yang terpampang di tepi jalan namun tidak berpengaruh apa-apa.

Lantas bagaimana upaya yang harus dilakukan agar masalah Stunting bisa diatasi ?

Secara sederhana mungkin mengatasi Stunting bisa dilakukan dimulai dari kantin sekolah.

Sekolah menjadi tempat bagi anak menghabiskan waktunya hampir setiap hari, sehingga kebutuhan asupan makanan sebagian besar di dapat dari belanja makanan di kantin sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun