Musim kampanye pemilu 2024 sebentar lagi akan mulai bergema, dalam satu tahun ke depan kita akan melihat kemeriahan pesta demokrasi dengan berbagai dinamika yang ditampilkan.
Tokoh politik akan memulai safari politik dengan berbagai manuver yang terkadang kita lelah untuk melihatnya.
Berbagai cara dan sarana dilakukan para politisi untuk sekedar pencitraan sekedar pemanasan menjelang pemilihan umum di tahun depan.
Panggung politik tanah air memang unik dimana kita melihat sebuah persoalan namun siapapun tak mampu untuk menyelesaikan.
Setiap orang akan tahu tradisi di negeri ini, sudah menjadi kebiasaan para politisi akan berubah layaknya malaikat yang sedang menebar kebaikan padahal semuanya palsu untuk sekedar memuluskan sebuah kepentingan.
Kita tahu dan semua orang tahu namun tiada yang kuasa untuk merubah apalagi sekedar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dimana memilih politisi bukan berdasarkan uang yang diberikan tetapi dari kinerja yang memuaskan.
Salah satu cara para politisi mengelabui para calon pemilihnya dengan menggunakan Cinderella Efek.
Bagaimana sebenarnya Cinderella efek yang dilakukan para politisi di negeri ini ?
Cerita dongeng Cinderella sangat terkenal dengan kisah seorang gadis yang selalu di hina dan di cela akhirnya tinggal di istana menjadi permaisuri sang pangeran kerajaan.
Sosok Cinderella yang selalu teraniaya sepertinya menjadi inspirasi bagi para aktor politik di tanah air bagaimana memunculkan sebuah fenomena "Cinderella Efek".