Kita boleh kehilangan segalanya tapi tetap tinggalkan satu hal yang harus kita jaga dan kita miliki yaitu Semangat Hidup.
Dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi cerita seputar semangat hidup yang saya lihat dari rekan penulis Bapak Suharto yang kami sering panggil Cang ato.
Cang Ato sangat menginspirasi bagi kami para penulis pemula bagaimana tidak Cang ato mengalami stroke dan kesulitan menggunakan anggota tubuhnya bahkan untuk berjalan saja harus duduk di kursi roda namun bisa menerbitkan beberapa buku.
Menulis dikala sakit itu yang paling saya ingat saat pertama mendapatkan motivasi dari beliau, buku beliau sangat laris karena begitu menarik perjalanan hidup beliau sampai bisa menerbitkan buku.
Saya mengenal Cang ato dari komunitas belajar menulis Nusantara yang digagas oleh Bapak Dr. Wijaya Kusuma atau omjay.
Sering membaca tulisan beliau di dunia Maya akhirnya saat acara temu penulis Nusantara kemarin di Gedung Guru Nasional bertemu langsung dan bersua bertatap muka dan beliau memakai kursi roda.
Walau sakit saya melihat wajah beliau yang begitu bercahaya dan penuh semangat dalam mengikuti kegiatan sungguh sesuatu yang luar biasa.
Saya merasa malu memiliki badan yang sehat tapi tidak produktif dalam menulis apalagi menerbitkan buku yang kurang konsisten kalah dengan Cang ato.
Dalam kesempatan temu penulis Nusantara yang dilakukan di gedung guru saya pribadi memiliki misi untuk mengambil ilmu sebanyak mungkin dan mengambil inspirasi dari orang-orang hebat yang sudah berprestasi di daerahnya masing-masing.
Salah satu orang yang ingin saya temui adalah Cang ato dan Alhamdulillah saya bertemu bercerita dengan beliau saya juga salah satu orang yang beruntung disuruh memilih salah satu buku yang beliau tulis untuk saya bawa pulang sebagai oleh-oleh pulang ke kampung halaman.