Untuk itu tidak ada alasan lagi kita untuk tidak mau belajar terutama pemanfaatan teknologi yang hampir menembus seluruh sendi kehidupan.
Merdeka dari Kebodohan menjadi syarat menangkal masuknya penjajahan model baru ke negara kita.
Dunia internet yang menjadi bagian kehidupan saat ini dimana media sosial menjadi sarana yang paling sering kita gunakan harus memiliki nilai manfaat bagi kita.
Sudah saatnya pembelajaran berbasis media sosial di perbanyak dan terus dikembangkan agar konten negatif tidak menjadi primadona yang sering di buka para remaja sebagai penerus generasi bangsa.
Belajar dan terus belajar agar kita mampu memperbaiki kualitas sumberdaya yang kita miliki.
2. Merdeka dari Kemaksiatan
Saat ini melihat kehidupan semakin memprihatinkan, tidak ada lagi ketakutan akan azab dari Tuhan akibat maksiat yang terus dilakukan.
Mari kita lihat konten-konten yang terdapat di media sosial begitu rendahnya harga diri bahkan rasa malu seolah tidak di miliki bergoyang mempertontonkan aurat sepertinya sudah menjadi tradisi baru di negeri ini.
Peningkatan berbagai kasus maksiat seperti perselingkuhan, perzinahan dan jual diri menjadi trending di setiap pemberitaan.
Mari kita jadikan momentum bulan kemerdekaan sebagai titik balik untuk memperbaiki akhlak diri lebih dengan lebih mensucikan diri dari perbuatan tidak terpuji diantaranya melihat hal-hal negatif yang terdapat di media sosial.
Jika tidak ada yang berminat untuk melihat konten maksiat mungkin seleksi alam akan terjadi yang tidak ada peminatnya akan gulung tikar dan berhenti berkarya di konten negatif.