meminta maaf terhadap apa kesalahan yang kita perbuat dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Setiap kesalahan yang kita perbuat akan berujung kepada dosa dan rasa bersalah, namun kesemuanya itu sedikit terobati jika kitaYang Selalu menjadi persoalan, kita Selalu merasa benar dan gengsi untuk melakukan tindakan meminta maaf. Muncul kekhawatiran jika kita memulai untuk meminta maaf maka kita akan di anggap tidak punya harga diri.
Pemikiran seperti ini menjadi kebiasaan dan sudah umum terjadi sehingga kesalahan yang diperbuat tidak kunjung mendapatkan pintu maaf dari orang yang sakit hati atas kesalahan yang kita perbuat.
Begitu juga jika kesalahan di perbuat oleh orang yang memiliki jabatan lebih tinggi, maka dia tidak akan merasa bersalah dan tidak akan mau untuk meminta maaf.
Jika kita sering tidak mau untuk meminta maaf akan memunculkan dampak negatif pada diri kita, kita akan di jauhi orang lain karena dianggap pribadi yang sombong, dalam karir kita juga akan sulit untuk berkembang karena tidak pernah mengakui kesalahan, dan yang paling fatal kita bisa stres kalau terus-terusan enggan untuk meminta maaf.
Sebenarnya mana yang paling mulia meminta maaf atau memaafkan ?.
Untuk menjawab berbagai pertanyaan ini, mari kita lihat hadist berikut:
Tidaklah Allah memberi tambahan kepada seseorang hamba yang suka memberi maaf melainkan kemuliaan." (HR. Muslim).
"Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tak bersapaan dgn saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari." (HR Muslim).
Dari kedua hadist diatas jelas ditekankan bahwa antara meminta maaf dan memaafkan sama mulianya namun jauh lebih mulia orang yang memiliki niat untuk meminta maaf karena dibutuhkan jiwa besar sekaligus keberanian untuk meminta maaf.
Orang yang meminta maaf akan diberikan ketenangan karena dia tidak pernah menyimpan dendam dalam hati dan pikirannya, sehingga silaturahim terus terjaga dan apabila melihat orang-orang sekitarnya tidak ada beban dalam hati karena sudah meminta maaf saat melakukan kesalahan.