Setiap kegagalan pasti menyakitkan dalam hal apapun setiap namanya kegagalan pasti ada luka dan air mata yang akan mengiringinya. Namun cara terbaik untuk menyikapi sebuah kegagalan adalah dengan mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut.
Kegagalan tim bulutangkis Indonesia mempertahankan gelar juara Piala Thomas kemaren sedikit memberi luka yang mendalam terhadap seluruh pecinta olah raga dan seluruh rakyat Indonesia.
Berada dalam posisi meyakinkan dari babak penyisihan dan berhasil mengalahkan pebulutangkis dari negara langganan juara Piala Thomas ternyata terhenti di partai puncak yaitu partai final.
Yang paling menyakitkan kekalahan kita menciptakan sejarah bagi negara India yang mengalahkan pebulutangkis negara kita, negara India sendiri baru kali ini berhasil sampai ke final dan berhasil juara.
Berdasarkan berita yang beredar ternyata keberhasilan India memoles atlet bulutangkis negara mereka menjadi pebulutangkis handal tingkat dunia di asuh oleh pelatih dari negara kita.
Para pelatih Indonesia yang melatih di India berhasil meningkatkan performa dan kepercayaan diri para pemain bulutangkis dari negara India.
Sangat miris mendengar berita yang terjadi sedih sekaligus bangga, sedih karena tim bulutangkis negara kita gagal menjadi juara, bangga pelatih-pelatih bulutangkis dari negara kita berhasil menjadi pelatih di luar negeri.
Apapun yang terjadi mari kita belajar dari setiap kegagalan yang terjadi, karena orang yang bijak bisa mengambil pelajaran dari setiap kegagalan.
Berdasarkan pengalaman pahit kegagalan tim piala Thomas Indonesia kita seharusnya belajar untuk menghargai talenta lokal yang berprestasi, melakukan regenerasi atlet, dukungan penuh pemerintah.
1. Menghargai Talenta LokalÂ
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai pengurus olahraga yang bertanggung jawab terhadap kemajuan bulutangkis tanah air harus bertanggung jawab penuh terhadap kegagalan yang terjadi.