Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ada 3 Penyebab Indonesia Sulit Jadi Juara Umum SEA Games

13 Mei 2022   20:38 Diperbarui: 14 Mei 2022   19:02 2940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesilat Indonesia Riska Hermawan (kiri) dan Ririn Rinasih (kanan) berpose dengan medali emasnya yang diraih pada final Seni Ganda Putri Pencak Silat SEA Games 2021 (ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)

Sejak reformasi tahun 1998 prestasi olahraga indonesia terus mengalami kemunduran, jangankan untuk juara tingkat dunia, untuk kawasan Asia tenggara saja kita sudah dilewati negara-negara tetangga.

Padahal di masa orde baru olahraga Indonesia sangat di takuti dan menjadi macan Asia, namun belakangan terjadi penurunan drastis kita berada di peringkat 4 di bawah Filipina, Thailand, dan vietnam. Sungguh sangat memprihatinkan dan membuat kita merasa miris melihatnya.

Salah satu penyebab kemunduran olahraga di negara kita adalah kepedulian pemerintah masih sangat minim terhadap olahraga, dapat kita lihat ketersediaan fasilitas olahraga yang belum memadai untuk mendukung prestasi olahraga. 

Di samping fasilitas, jaminan masa depan bagi atlet di negara ini sama sekali sangat kurang, saat atlet berprestasi memang akan diberikan penghargaan berbentuk uang pembinaan.

Yang menjadi persoalan bagaimana nasib atlet yang sudah menghabiskan waktu untuk berlatih namun gagal saat pertandingan hal ini terkadang tidak di pikirkan oleh pemerintah.

Penghargaan terkadang hanya diberikan bagi atlet yang berprestasi saja, yang ikut berjuang namun belum beruntung terkadang luput dari perhatian.

Perhatian pemerintah diharapkan ke depannya lebih besar lagi, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga kiranya melakukan kerjasama dengan berbagai daerah untuk melakukan pembinaan olahraga, sehingga pembagian tugas membina atlet menjadi lebih efektif dan efisien anggaran yang digunakan juga bisa langsung di rasakan manfaatnya.

Yang paling penting jaminan masa depan atlet harus betul-betul di pikirkan, hendaknya atlet bukan hanya di berikan uang tunai namun sebaiknya di bekali juga bagaimana mengelola keuangan sehingga uang yang di terima bisa terus bertahan untuk menopang kehidupan.

2. Pembinaan tidak konsisten 

Pembinaan olahraga yang dilakukan di negara ini terkadang sangat memprihatinkan. Sering kita lihat pembinaan atlet dilakukan jikalau event olahraga akan di lakukan. Sehingga terjadi pembinaan yang dilakukan secara instan pemilihan atlet juga terkadang asal-asalan biasanya pengiris cabang olahraga mengambil atlet yang sudah jadi di mana atlet tersebut berlatih sendiri di daerahnya.

Begitu juga penggunaan jasa pelatih yang terus berganti tanpa memberikan kesempatan beberapa tahun untuk membina atlet sampai berprestasi. Sehingga pola pembinaan yang sudah berjalan terkadang hanya bertahan setengah jalan akibat pergantian pelatih yang dilakukan.

Parahnya lagi atlet terkadang melakukan persiapan sendiri untuk mengikuti event olahraga tanpa pembinaan berjenjang maka dapat dipastikan hasilnya juga tidak akan memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun