E-Commerce merupakan sebuah platform jual beli yang bersifat online, dimana seorang pembeli bisa melakukan transaksi pembelian dari rumah tanpa harus ketoko atau ke perusahaaan untuk membeli suatu baraang yang diinginkan.Saat ini e-commerce merupakan alternatif pilihan untuk para konsumen untuk melakukan transaksi karena E-Commerce sendiri memudahkan interaksi antar penjual dan pembeli tanpa dibatasi waktu. Dengan perkembangan teknologi dan informasi justru membuat E-Commerce semakin diminati oleh pengguna teknologi.
 Apa dampak yang ditimbulkan E-Commerce dalam Pandemi COVID 19 ini? Seperti yang diketahui bahwa pandemi ini memungkinkan semua orang untuk melakukan aktivitas dirumah dan mengurangi rutinitas diluar rumah.Â
Dikarenakan hal tersebut banyak orang yang memilih untuk berbelanja dari rumah atau yang dikenal dengan istilah Online Shopping.E-Commerce memiliki keunggulan yang dapat dirasakan oleh penggunanya, contohnya seperti konsumen hanya perlu melakukan transaksi dirumah tanpa harus keluar rumah dimana konsumen hanya perlu menunggu agar barang yang dibeli secara online dapat diantarkan langsung kerumah konsumen. Kemudian e-commerce sendiri buka selama 24 jam yang berarti kita dapat menentukan atau memilih barang apa saja yang kita inginkan. (Jatmiko, 2020)
E-Commerce mengalami peningkatan bisnis yang meledak akibat pandemi ini. Online Shopping menjadi tren di berbagai negara karena banyak orang yang menghindari berbelanja fisik dan area yang rentan padat. Sejumlah E-Commerce didunia seperti Amazon, Ebay, Alibaba menjadi tempat online shopping dengan peminat terbanyak didunia. Tidak hanya didunia saja, E-Commerce di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia dan Bukalapak juga mengalami hal yang sama.
 Menurut laporan dari Exabytes, berdasarkan tanggal 28 oktober 2020 jumlah konsumen E-Commerce mengalami peningkatan sebesar 38,3% dari tahun lalu yang dimana peningkatan ini membuktikan bahwa banyaknya peminat online shopping dalam melakukan transaksi berbelanja dari rumah. Hal ini justru membuat perekonomian perlahan membaik dikarenakan perkembangan teknologi yang menimbulkan peluang bagi para penjual untuk tetap produktif meski dalam keadaan yang tidak menguntungkan akibat dari pandemi COVID 19. (Sirclo, 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H