Sumber: CNN Indonesia
Pada 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, menghadapi berbagai tantangan besar yang datang pasca-pandemi dan ketimpangan sosial-ekonomi yang mendalam. Dalam 100 hari pertama pemerintahannya, Prabowo berfokus pada pemulihan ekonomi, peningkatan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan pemerataan kesejahteraan sebagai langkah awal untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sebuah Indonesia yang maju, berkeadilan, dan berdaya saing global. Beberapa kebijakan penting yang diambil termasuk pemberian stimulus ekonomi kepada UMKM, pengembangan infrastruktur transportasi dan digital, serta peningkatan akses pendidikan dan kesehatan yang lebih inklusif. Salah satu kebijakan signifikan adalah program makan bergizi gratis untuk masyarakat rentan, yang bertujuan memastikan keberlanjutan kesehatan dan pendidikan generasi masa depan. Hal ini bertujuan menciptakan fondasi yang kuat bagi Indonesia untuk mencapai status negara maju pada tahun 2045. Â
Indonesia Emas 2045 adalah impian besar yang menandai usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, Indonesia harus mencapai kemajuan dalam berbagai aspek, mulai dari ekonomi, pemerataan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, hingga kualitas sumber daya manusia. Dengan berbagai tantangan yang ada, Prabowo harus memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang dijalankan selama 100 hari pertama ini mampu membangun pondasi kuat untuk masa depan Indonesia. Perekonomian yang kuat dan inklusif adalah salah satu pilar utama untuk mencapai Indonesia Emas. Indonesia harus mampu menghadapi tantangan ketidaksetaraan ekonomi dan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam upaya mewujudkan ini, kebijakan-kebijakan yang mendukung pemberdayaan sektor-sektor unggulan seperti industri digital, UMKM, serta sektor manufaktur dan ekspor, menjadi penting. Pemerintah juga harus memastikan distribusi kekayaan yang merata, mengurangi angka kemiskinan, dan memperkuat jaringan jaminan sosial bagi kelompok masyarakat yang rentan.
Salah satu faktor penting dalam mewujudkan Indonesia Emas adalah pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Pendidikan berkualitas harus menjadi prioritas, karena generasi muda Indonesia akan menjadi tulang punggung negara di masa depan. Reformasi pendidikan yang berfokus pada keterampilan vokasi, teknologi, dan pengembangan kreativitas sangat diperlukan untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0.
Di sisi lain, kesehatan juga menjadi faktor krusial dalam menciptakan SDM yang produktif. Indonesia harus memastikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas tersedia untuk semua lapisan masyarakat. Upaya untuk mengurangi masalah stunting, meningkatkan gizi anak-anak, dan meningkatkan harapan hidup akan memperkuat fondasi bagi pembangunan SDM yang sehat dan tangguh. Selain itu Kualitas SDM juga penting diperhatikan karena merupakan kunci utama dalam mencapai Indonesia Emas. Tanpa SDM yang terampil, sehat, dan kompetitif, semua upaya pembangunan lainnya akan terhambat. Oleh karena itu, perhatian terhadap pendidikan, kesehatan, serta pengembangan keterampilan menjadi fokus utama dalam perjalanan menuju Indonesia Emas. Program-program pemerintah yang mendukung peningkatan kualitas hidup dan kemampuan generasi muda harus terus diperluas dan diperkuat.
Infrastruktur dan Konektivitas sebagai Katalisator Pembangunan Indonesia Emas
Setelah dilantik, Presiden Prabowo dalam pidato pertamanya menyampaikan berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu pilar dalam memajukan ekonomi Indonesia. Infrastruktur yang merata, mulai dari jalan, jembatan, pelabuhan, hingga fasilitas digital, adalah kunci untuk membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.Infrastruktur yang memadai adalah salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam teori ekonomi, pembangunan infrastruktur berfungsi sebagai landasan untuk mengurangi biaya transaksi, meningkatkan efisiensi produksi, dan memperluas akses pasar bagi barang dan jasa. Sebagai negara kepulauan yang tersebar luas, Indonesia memerlukan infrastruktur yang tangguh untuk menghubungkan berbagai daerah dan memastikan distribusi barang dan jasa dapat berjalan dengan lancar. Presiden Prabowo menyadari bahwa Indonesia, dengan berbagai tantangan geografi dan demografis, memerlukan investasi besar dalam infrastruktur untuk mengatasi kesenjangan antara daerah maju dan tertinggal. Dengan membangun jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara yang saling terhubung, pemerintah dapat memastikan bahwa barang dan orang dapat bergerak secara efisien, yang pada gilirannya akan mendukung sektor perdagangan dan industri untuk berkembang pesat.
Selain sebagai pendorong ekonomi, pembangunan infrastruktur yang merata juga memiliki dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. Infrastruktur yang baik dapat meningkatkan akses terhadap layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan energi. Di banyak daerah terpencil dan kurang berkembang, akses terbatas terhadap infrastruktur sering menjadi hambatan utama untuk memperoleh layanan-layanan vital ini. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang menyeluruh dapat mengurangi ketimpangan sosial dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat untuk berkembang.
Salah satu contoh konkret dari upaya Presiden Prabowo dalam mewujudkan ini adalah program pembangunan jalan dan jembatan di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau. Dengan terhubungnya daerah-daerah tersebut ke pusat-pusat ekonomi, masyarakat di daerah tersebut memiliki peluang untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih baik, pendidikan yang lebih berkualitas, serta memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk lokal mereka. Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan taraf hidup dan mengurangi ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.