Menjelang penilaian akhir siswa, evaluasi terhadap hasil pembelajaran selalu menjadi wacana para pemerhati dan pemangku kebijakan. Asesmen kompetensi minimum (AKM) merupakan terobosan yang luar biasa oleh jajaran kementrian pendidikan dan kebudayaan sebagai solusi atas keresahan orang tua dan siswa mengenai evaluasi belajar.
Tahun ini pemerintah akan mengeksekusi asesmen nasional sebagai jawaban atas keresahan siswa dan orang tua tentang ujian akhir yang setiap tahunnya sebagai penanda kelulusan dan tolok ukur kualitas pendidikan.
Berbeda dengan tahun tahun lalu kali pemerintah resmi meniadakan serta menghapus ujian nasional yang selama ini menjadi momok bagi siswa diakhir masa pembelajaran. Namun bukan pada menghapus atau meniadakan tetapi yang terpenting adalah memberikan suluh penerang, sosialisasi kepada guru dan masyarakat sebagai gardan terdepan dalam menghadapi AN agar tidak timbul tafsiran atau polemik yang berbeda.
Penyederhanaan dalam penilaian ini ada dua hal yang digaris bawahi, pertama bahwa AN bukan sebagai tolok ukur penilaian kemampuan siswa karena diberlakukan ditengah jenjang pembelajaran, kedua AN lebih menekankan pada kompetensi  minimum siswa yang dihadapi sehari hari.
Selain hal tersebut diatas akan diterapkan surve karakter yang tujuannya untuk mengetahui iklan karakter anak disekolah .ini sangat menarik bahwasannya akhir ini cendurung terjadi degradasi karakter pada siswa akibat arus globalisasi yang kian tak terbendung. Dunia gadet salah satu dari sekian banyak  penanda perubahan paradigma kemajuan teknologi.
Apapun bentuknya evaluasi terhadap proses pembelajaran, karakter adat ketimuran bangsa ini yang telah diwariskan dari nenek moyang jangan sampai hilang dan menguap seiring perubahan pola pikir Manusia. Ini sebagai penanda dan pembeda dari bangsa bangsa di dunia sana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H