Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika #SayaPancasila Memenuhi Media Sosial

1 Juni 2017   14:45 Diperbarui: 1 Juni 2017   15:35 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekan Pancasila - http://presidenri.go.id

Ada yang menarik di tanggal 1 Juni kali ini. Untuk pertama kalinya, hari lahirnya diperingati secara nasional. Dan yang paling menarik adalah, semua orang dari masyarakat biasa hingga presiden melalui aku media sosialnya menyuarakan tagar #SayaPancasila. Inilah pekan Pancasila. Pekan untuk memperkenalkan ulang dasar Pancasila serta menyelami nilai-nilai Pancasila. Seperti yang dikatakan presiden Joko Widodo dalam akun instagramnya,"Sehingga diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”

Gerakan saya #SayaPancasila di sosial media ini, tentu menjadi hal yang menyenangkan ketika media sosial sebelumnya ramai dipenuhi ujaran kebencian. Jika semua orang memahami nilai-nilai Pancasila, tentu tidak akan terjadi yang namanya ujaran kebencian itu. Tidak akan ada provokasi di media sosial, jika semua orang bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya. Jika ada anggapan Pancasila tidak relevan lagi diterapkan di Indonesia, itu adalah sebuah upaya untuk memprovokasi masyarakat. Seperti kita ketahui, HTI dengan berbagai caranya mencoba menggantikan Pancasila dengan ideologi khilafahnya. Padahal, menurut menteri agama Lukman Hakim Saifuddin, setiap butir yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai agama.

Melalui pekan Pancasila, mari kita jadikan sarana untuk instrospeksi diri. Bahwa takdir Tuhan untuk Indonesia adalah keberagaman. Berbagai etnis, bahasa lokal, adat istiadat dan agama bersatu pada membentuk Indonesia. Itulah bhineka tunggal ika. Namun kebhinekaan Indonesia ternyata selalu diuji oleh berbagai sikap intoleran dan ideologi radikalisme. Padahal, seperti kata menteri agama diatas, bahwa Pancasila merupakan nilai-nilai agama yang seharusnya bisa diamalkan dalam praktik sehari-hari.

Bagi kita, Pancasila sudah final sebagai dasar negara. Bagi kita, Pancasila sudah terbukti mampu merangkul keberagaman. Dengan Pancasila, kita bisa hidup rukun dalam keberagaman. Karena itulah, menjadi tugas kita bersama untuk bersama-sama menjaga Pancasila. Mari kita pahami nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila, untuk kemudian diterapkan dalam segala ujaran dan perilaku.

Dalam pidatonya di Gedung Pancasila, presiden Joko Widodo menegaskan, tidak ada pilihan lain kecuali menyatukan hati dan pikiran, untuk persatuan dan kesatuan. Tidak ada pilihan untuk kembali menjadi bangsa yang santun dan gotong royong. Waspada segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila. Organisasi yang anti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika harus pergi dari Indonesia. Mari kita jaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan demi kemajuan Indonesia. Mari kita terus membersihkan ujaran kebencian dengan nilai-nilai Pancasila.

Di era kemajuan teknologi ini, media sosial memang tidak bisa dilepaskan dari segala aktifitas. Sayangnya, dalam perkembangannya media sosial seringkali juga digunakan untuk kepentingan yang negatif. Karena itulah, mari kita gunakan hari lahir Pancasila ini, sebagai momentum untuk ramai-ramai menjagai NKRI. Mari kita jadikan gerakan #SayaPancasila di media sosial dalam beberapa hari ini, terus berkembang setiap hari. Mari kita terus tularkan #SayaPancasila kepada generasi selanjutnya. Karena kita Indonesia, kita Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun