Mohon tunggu...
Budi Kurniawan
Budi Kurniawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung

Pemerhati ekonomi-politik dan kebijakan publik, meraih gelar master public policy dari The Australian National University

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Orang Indonesia Tidak Disiplin?

25 Mei 2020   13:31 Diperbarui: 25 Mei 2020   13:31 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apakah orang Indonesia tidak disiplin ? Coba suruh ke Singapura, langsung tertib gak merokok sembarangan gak meludah sembarangan. Suruh ke Australia, mana berani nguber lampu merah, bawa anak naik mobil gak pakai car seat atau gak pakai seatbelt. 

Lalu apakah orang Singapura lebih disipilin ? Coba suruh ke Batam, langsung bebas mau melakukan apapun juga. Orang Aussie ke Bali, Naik motor gak pakai helm. Tingkah laku manusia itu bisa diatur dengan tegaknya aturan. Ilmuan sosial menyebutnya institusi.

Soal pelanggaran PSBB itu bukan karena orang Indonesia tidak disiplin tapi Karena tidak jelasnya aturan. Orang dilarang ke mall tetapi mall buka, orang dilarang mudik ttp kendaraan boleh lewat, bandara dibuka.

 Setiap Pemerintah dengan komentarnya  terkesan kendor dan membingungkan maka dengan sendirinya warganegaranya pun ikutan kendor dan bingung.

Peran institusi yakni (tegasnya aturan dan adil penegakannya oleh aparat pemerintah)  dalam merubah karakter penduduk suatu bangsa itu nyata adanya. Dahulu bangsa Jepang yang kita kenal bangsa yang disiplin saat ini, sesungguhnya dahulu  bangsa yang malas. 

Dalam bukunya the evolution  of Japanese, Sidney Gulick yang seorang misionaris menggambarkan masyarakat Jepang sebagai masyarakat yang malah. Gulick hidup di Jepang selama 25 tahun untuk melakukan observasi itu. Lalu mengapa  berubah? 

Ketika pemerintah Jepang mulai merubah institusinya dimana peran negara central dalam mengatur hidup rakyatnya dengan aturan yang tegas dan penegakkan yang adil maka masyarakat pun berubah. Lalu peran negara dalam memfasilitasi pendidikan karakter mempermudah transformasi masyarakat seperti Jepang hari ini.

Hal yang sama juga terjadi di Eropa, Jerman yang kita kenal sekarang negara maju dimana penduduknya juga berdisiplin tinggi dahulunya juga menurut laporan para antropolog adalah masyarakat yang malas tak disiplin. Orang Inggris memberi strotype Jerman sebagai "a dull and heavy people" . Begitu  menurut Hodgskin dalam buku catatan perjalanan nya pada tahun 1820. 

Lalu mengapa berubah ? Sama seperti kasus  Jepang diatas, dimana peran negara yang besar dengan aturan aturan yang banyak lalu merubah karakter masyarakat dan tentu plus pendidikan. Tak ada negara yang bisa maju dan penduduknya disiplin tanpa banyaknya dan tegaknya aturan secara adil. Hari ini kita melihat satu bangsa yakni Vietnam sedang menuju negara  maju berikutnya. Pemerintah Vietnam tegas menegakkan aturan dan rakyatnya patuh.

Saya tak bilang orang Indonesia malas, justru rakyat Indonesia itu pekerja keras, lalu mengapa tak maju-maju. Jawabannya karena masyarakat kita dibiarkan hidup tanpa ada hadirnya negara, negara hanya hadir bagi mereka yang mau memberi suap, tak heran kemudian lahan tanah negara, tanah adat jadi bancakan para elite politik dan ekonomi di Jakarta. Indonesia juga tanpa ada aturan yang tegas, dan lebih penting lagi penegakkan aturannya tajam ke bawah, tumpul ke atas. 

Aparat hukum tak punya wibawa, aturan hanya diatas kertas, mereka yang membuat hukum mereka lah pelanggar yang utama. Makanya Indonesia memang berhasil merubah sistem politik lebih bebas paska reformasi, namun tak pernah berhasil mereformasi lembaga hukum. Kalau seperti ini kemudian wajar masyarakat melanggar dan tak disiplin, mereka butuh hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun