Mohon tunggu...
Budi Kurniawan
Budi Kurniawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung

Pemerhati ekonomi-politik dan kebijakan publik, meraih gelar master public policy dari The Australian National University

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lampung Krisis Listrik

3 Desember 2015   00:40 Diperbarui: 3 Desember 2015   09:48 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PLN sebagai perusahaan listrik negara juga harus transparan. Jangan menjadikan pemderitaan rakyat lampung menjadi bagian dari "rezeki". Harus dijelaskan mengapa masalah ini terjadi dan paling parah sejak Republik ini berdiri. Mengapa daerah orang kaya dan mall mewah lebih jarang lampu nya mati ? Mengapa ketika Presiden Jokowi berkunjung tidak terjadi pemadaman ? Mengapa mati lampu terus namun pertumbuhan mall dan hotel terus bertambah ? Media sosial seperti Twitter PLN Tanjung Karang pun yang biasanya menampung keluh kesah masyarat sudah lama tidak aktif. Jelaskan kepada rakyat mengapa kelebihan listrik dari Provinsi lain tidak bisa disalurkan ke Provinsi ini ? Apa hambatannya membangun jalur sutet dari Sumatera Selatan ke Lampung ? Mengapa Jawa tidak pernah mati padahal batu baranya dari Sumatera ?

Penutup

Setiap hari rakyat Lampung melihat sumber energi di depan mata yakni batu bara. Kereta api penumpang harus mengalah antri demi kereta api pengangkut batu bara. Jalan kita rusak karena truk pengamgkut batu bara itu. Sayangnya kita hanya korban dari PLN yang lebih melayani Jawa ? Sedangkan daerah kita hanya jadi tempat numpang lewat sumber energi itu. Untuk itu sudah layak jika wakil kita di Pemeintahan baik pusat maupun daerah memprotes tindakan tidak adil ini. Rakyat Lampung Bersatulah !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun