Mohon tunggu...
Budi Haryadi
Budi Haryadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangun Markas Baru, Mampukah Pertamina Ungguli Petronas

11 Desember 2013   15:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:03 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertamina yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih kalah jauh dan kalah saing dari Petronas yang sudah kita ketahui merupakan salah satu perusahaan migas yang sudah terkenal dan mendunia. Perusahaan migas asal Malaysia ini ternyata waktu dulunya masih banyak belajar dari Pertamina terkait cara menyusun kontrak. Dengan kata lain bahwa Pertamina  itu menjadi panduan bagi Petronas. Tapi sekarang Pertamina harus mengakui keunggulan dari Petronas.

Kenyataan itu menunjukan bahwa Pertamina seakan-akan tidak mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan Negara lain terutama negara tetangga. Pertamina yang kita lihat sekarang  bisa dibilang merupakan perusahaan milik Negara yang terbesar dan paling dominan kontribusinya dan seakan-akan memegang dan mengatur perputaran  minyak di Indonesia. Coba kita lihat begitu besar kontribusi Pertamina dalam mengatur dan menyediakan migas untuk kebutuhan masyaraka. Hampir semua Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) terpampang nama Pertamina, semua LPG yang dinikmati masyarakat berasal dari Pertamina, bahkan banyak perusahaan perusahaan lain yang milik Negara maupun milik swasta  bahan bakarnya di pasok dari Pertamina.

Sesungguhnya Pertamina bila kita lihat dengan berbagai aspek kebijakan pemerintah lebih jauh tidak bisa dibandingkan atau disandingkan dengan Petronas. Sebab, aset aset cadangan minyak yang ada di Malaysia itu di miliki oleh Petronas itu sendiri. Beda halnya dengan Pertamina yang tidak memiliki semua aset aset  cadangan minyak yang ada di Indonesia. Dan yang membedakannya lagi, cadangan minyak di Indonesia tidak dikelola Pertamina, melainkan oleh SKK Migas.

Sebenarnya banyak hal hal yang sekarang lagi di rencanakan oleh Direktur utama PT Pertamina Karen Agustiawan, yang bisa saja rencana tersebut dapat menyaingi atau bahkan mengungguli Petronas di Malaysia. Yang sekarang lagi menghebohkan adalah Pertamina  kemarin baru saja melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking untuk membangun gedung baru untuk markas Pertamina dan anak usahanya. Dan yang lebih menghebohkan lagi bahwa gedung yang akan di bangun bukan sekedar gedung biasa, melainkan gedung yang akan menjadi gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia. Wooow!!

Proyek yang ditargetkan selesai tahun 2020 ini kalau benar benar selesai katanya akan mengalahkan ketinggian menara kembar Petronas yang ada di Malaysia. Karena gedung yang dibikin Pertamina akan memiliki 99 lantai dengan ketinggian 555 meter, sedangkan Menara Petronas di Malaysia hanya memiliki 88 lantai dengan ketinggian 452 meter. Ada perbedaan sekitar 103 meter dan perbedaan 11 lantai dari kedua bangunan ini. Berarti gedung bikinan Pertamina ini benar benar bakal jauh lebih tinggi dari Petronas. Dan sekaligus akan menjadi kebangaan bagi warga Indonesia dan kemungkinan bakal menjadi icon baru yang bisa saja mengalahkan dan menggantikan Monas atau Bundaran HI yang sudah lama menjadi Icon Indonesia.

Ada hal ekstrim yang menurut saya kalau ini di lakukan oleh pihak Pertamina bukan tidak mungkin Pertamina akan menjadi perusahaan yang terkenal dan mendunia. Karena menilai kesuksesan perusahaan bisa dinilai dari sebagaimana terkenalnya perusahaan tersebut dikenal oleh warga di Dunia. Salah satu yang bisa dilakukan Pertamina yaitu berusaha jadilah perusahaan yang mampu mensponsori cabang olahraga yang sudah terkenal dan penggemarnya banyak. Salah satunya cabang olahraga Sepak Bola, terutama klub klub sepak bola yang ada di Eropa. Karena kita ketahui bahwa Sepak Bola merupakan ladang bisnis yang menjanjikan, banyak keuntungan yang bisa didapatkan ketika mensponsori klub sepak bola, salah satunya menjadi sarana iklan yang bisa disaksikan oleh masyarakat di dunia. Banyak perusahaan yang berebut mau membiayai klub klub sepak bola Eropa  karena klub tersebut mempunyai supporter atau penggemar yang banyak di seluruh Dunia.

Langkah mensponsori sudah lebih dulu dilakukan oleh Petronas, perusahaan Migas ini sudah lalu lalang di Dunia Olahraga. Ajang balapan Formula 1 (F1) sudah mereka sponsori sejak beberapa tahun kebelakang. Tidak hanya itu, ajang balapan Moto GP pun pernah mereka sponsori.

Coba kita bayangkan kalau ada tulisan  Pertamina di salah satu jersey klub yang diisi oleh pemain pemain yang hebat sepeti Messi, Van Persi, Ronaldo, dan yang lainnya.  atau ada tulisan pertamina yang terpampang di sisi lapangan ketika pertandingan klub besar sedang bertanding. Secara tidak langsung kita sebagai warga Indonesia akan bangga dan bisa menunjukan ke bangsa lain bahwa ada perusahaan Indonesia yang terkenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun