Mohon tunggu...
Budhy Pardiana
Budhy Pardiana Mohon Tunggu... -

Belajar Membuat Karya Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hanya karena Wanita Simpanan, Suami Bunuh Istri di Depan Anaknya

26 Januari 2012   05:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:26 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama dua pekan ini, wilayah Madiun raya heboh dengan kejadian pembunuhan seorang wanita. sadisnya, korban  dibantai para pelaku di hadapan anak kandungnya. ironisnya, otak pelaku pembunuhan itu merupakan suaminya sendiri. Sungguh biadab. Apalagi perbuatan tidak manusia ini hanya untuk melampiaskan hawa napsu sang suami yang memiliki banyak wanita simpanan lain, padahal sudah tiga belas tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga.

Polres kabupaten Ngawi yang memeriksa para tersangka menemukan hasil, bahwa aksi pembunuhan ini sudah sejak lama direncanakan oleh suaminya. Dalam pemeriksaan itu, tersangka mengaku menghabisi nyawa istrinya hanya karena sang istri tidak mau dicerai. Sang suami kemudian menyuruh para pembunuh bayaran untuk melakukan aksi kejam itu dengan membayarnya sebesarnya 5 juta rupiah.

Skenario dibuat oleh suaminya. sekitar tanggal 1 januari sang pembunuh mengajak istri dan anak kandungnya menemui kedua orang tuanya yang tak lain adalah mertua sang pembunuh. dengan mengendari sepeda motor, sore itu ketiganya berangkat. setelah lama berbincang, akhirnya sekitar pukul 20:00 tersangka mengajak istri dan anaknya pulang. dijalan kampung yang sepi di area persawahan, mereka bertiga, dihadang oleh kedua orang tak dikenal yang bukan lain adalah suruhan sang suami. tanpa basa-basi, kedua pelaku langsung membantai sang istri sementara sang suami hanya terdiam. korban terhuyung dengan luka 13 bacokan disekujur tubuhnya. sementara anaknya yang menyaksikan aksi pembantaian itu menangis sambil memeluk ibunya dan sesekali melihat bapaknya yang hanya diam.

Setelah sang istri dipastikan tewas, suaminya meminta kedua pelaku langsung lari, sementara sang suami berpura-pura meminta tolong kepada warga. modus sang pembunuh meminta tolong karena telah dirampok. dengan bantuan warga, korban langsung dilarikan ke rumah sakit namun ajal sudah merenggutnya lebih dulu.

Aksi biadab ini terungkap setelah pihak polisi curiga, saat meminta keterangan anaknya namun pandangan sang anak tak henti-hentinya  memandang bapaknya dengan sototan mata yang tajam. polisi kemudian memisahkan mereka berdua dan berkat anaknyalah polisi berhasil mengungkap bapaknya ikut terlibat bahkan menjadi otak pelaku dari pembunuhan. Anak korban yang juga anak pelaku kini menjadi pendiam, psikologisnya terganggu. di usia ke delapan tahun dia harus menyimpan memori yang mengerikan.

lantas, terapi apa yang seharusnya diberikan kepada sang anak yang sudah menjadi korban? sementara paska kematian sang ibu oleh bapaknya, dia hidup dengan nenek dan kakeknya yang tidak terlalu paham dengan cara merecovery mental anak tersebut.

Peristiwa tragis ini Sungguh mengerikan, hanya karena ingin memuaskan nafsu tega menghabisi nyawa istrinya didepan anaknya sendiri. ujung-ujungnya, anklah yang menjadi korban kebiadaban sang bapak...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun