"Jika kau berlari nafasmu akan terengah-engah, Nak" pesan ibu ketika melepas anaknya melepas sekolah, pagi tadi
"Jadi aku harus bagaimana, Ibu ?"
Sepotong dialog yang lembut tapi terasah
yang sejatinya sudah teramat lelah
untuk tidak dikatakan resah
Dua puluh tahun lagi , si ibu berharap anaknya bisa menjelaskan apa arti lelah, resah, gelisah, lewat desah yang ia hembuskan saban pagi, manakala melepas anaknya berangkat sekolah
Tak terbilang ribuan pesan itu deras mengalir, sebab Indonesiah, hanya akan lesat dan lepas dari kegundahgulanaannya, ketika generasi yang imut ini akan mengubur kelelahan yang belum juga kunjung lekas. Mereka adalah lokomotif baru yang berjalan tanpa terbebani oleh gerbong-gerbong yang usang.
Doa ribuan ibu adalah sumber jiwa dan energi, yang masih setia menggenggam keyakinan, bahw bangsa ini, ya Indonesiah, akan menjadi bangsa yang luhur dan beradab.
Segumpal desah buat Indonesiah, di pagi ini, adalah aliran lava yang akan mengguyur litologi keindoinesiaan, yang tak sekedar menghasilkan pasir dan kerikil, namun emas dan permata kebahagiaan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI