Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri Gigi Mbah Kyai Sadli

31 Juli 2012   07:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak ada takjil sore ini
pintu surau tak dibuka sejak dhuhur
mbah sadli sakit, kata emak, prei ngajinya
sakit mbah kyai, kata emak, belek di mata
fatkah, kasroh,  harokat, tajwid jadi klilip masuk di mata

seperti makam jika sore ini surau tak berorang
anak-anak yang setia ikut takjil, paling terus ke sungai
cari kepiting dan ikan-ikan kecilsebangsa wader
mereka lalu buat api, buka puasa lauknya ikan-ikan
yang dibakar api, nitip juga singkong yang ditanam
di penggalan pinggir kali.

rasa hormat dan cinta orang-orang kampung
pada mbah kyai sadli sudah tak terbilang, tak terbeli
banyak yang kehilangan kangen, tak hanya anak-anak
manakala mbah kyai sakit begini

anak-anak suka sama simbah, karena mbah sadli bisa lucu
tapi sebaliknya bisa marah sekali, kalau ngajinya hanya dibatin di dalam
tembolok, mbah kyai suka santrinya keras tatkala melafalkan ayat

anak-anak juga kangen dengan gigi mbah kyai yang tinggal tiga di
rahang depan, konon katanya gigi yang satu untuk melafalkan fatehah.
satunya untuk mengunyah rempeyek, yang satunya masih misterius
hanya dia yang tahu, konon orang baru akan diberitahu saat simbah ini mau
sakaratul, sesaat itu ia akan membuangnya ke langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun