Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membaca Sifat Angin Malam

23 September 2012   18:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:51 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sayup angin malam, berebut mencari pori
jalan masuk ke relung-relung basah tubuh
agar kering, lalu aku diminta merasakannya
sebuah perubahan itu datangnya meliuk
kalau angin mengutus untuk sebuah misi suci : cinta
jendela kamar ini akan kubuka sampai pagi
namun aku tahu, jika leher ini meradang
sebaiknya tak akan ada ventilasi yang memberi kompromi
hanya untuk seutas janji dan kepedihan

kurekam suara itu, agar aku hafal, kapan ia datang untuk
menguji seberapa ringkih nilai kesetiaan yang kubangun
tidak hanya sesaat untuk beberapa malam saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun