Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Isyarat dari Langit

31 Juli 2012   21:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

adalah kata yang turun dari tangga-tangga langit
menyelinap dari celah dedaunan hutan jati
berarak menelusup ke rumah-rumah senyap
menggedor pintu kamar, meninggalkan pesan dan bunyi
yang nyaris tak terdengar di ujung aksara terakhir

ya, dalam sayup aku masih menyimaknya
jutaan  mil perjalanan sejarah,  telah membawa manusia
selalu dalam posisi lupa, luka, dan tuna, menjabarkan
kebesaran Tuhan, lewat tangga-tangga langit yang ujungnya
mencakar hingga tak terlihat lagi, bahwa Tuhan berumah
di setiap persinggahan-Nya

isyarat dari langit itu mengingatkan
tentang bijih sawi, buah zaitun, yang ditanam oleh orang-orang
pendahulu, bahwa tak pernah ada kehidupan, tanpa janin dan
embrio kecuali Tuhan berkehendak.

sebagai khalifah, manusia sudah teramat dimanjakan
namun teramat sering juga merusak dan mengkhianati
tapi sunatullah yang selalu kusaksikan di saat senyap seperti ini
adalah prerograsi Tuhan yang tak pernah meleset
dan tak pernah terbantahkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun