Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hikayat Selembar Sarung

30 Juli 2012   18:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:26 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sarung adalah piranti sandang yang paling multifungsi.  Dahlan Iskan pernah mencontohkan, di saat dingin seperti pagi ini, sarung bisa dimodifikasi jadi selimut untuk menutupi bagian bawah (kaki) atau bila suka hanya bagian atas saja tangan dan leher yang akan mendapat jatah, sebab panjang kain  sarung pada umumnya tak sepanjang antara kaki hingga kepala. Pinter-pinternya saja saat mengatur lembaran sarung ini.

Sarung juga bisa dipakai untuk ngejaga saat siskamling. Biasanya dikudungkan hingga sampai kepala. Sarung juga bisa untuk membawa (nggembol-jawa) apa saja yang bisa dibawa, dengan cara mengambil lipatan yang di bawah, kemudian ditarik ke atas sampai di depan perut

Tapi so pasti bagi kaum muslimin, sarung adalah piranti paling "khusyuk " saat  dipakai untuk sholat.

Sarung merupakan penanda bagi negeri-negeri yang bersahaja seperti Indonesia, ia branch image bagi kaum bawah dan juga pencitra bagi kebanyakan para petani, nelayan, buruh bangunan, bakul pasar. Ia adalah personifikasi sebuah struktur sosial masyarakat yang super spesifik.

Maka sangatlah naif, jika sampai ada yang kemudian mengklaim piranti sandang rakyat ini, sebagai ciri yang hanya dimiliki oleh negara tertentu. Bagi  negara yang biasa suka nge-klaim, mohonlah kiranya jangan "membajak" dengan "mengaku-aku"  ini punya sarung. Kebangeten bangeettt deh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun