sering aku tak sanggup menggambar wajahmu
 hanya sekedar mengenang kebaikanmu yang terlapisi
 butiran perasaan yang mengapung di laut kesabaranmu
aku seperti margarin yang lumer
ketika mengarsir senyum yang menempel di mulut mungilmu
lalu aku harus bilang mengapa aku seperti  ini ?
 itu saja,
 aku tak ingin melengkapi dengan lukisan rambutmu yang mayang  mengenang
atau, hidung cantikmu yang menajamkan nyali kecilkuÂ
atau pula bola mata indahmu yang dikulum cahaya bulan
dalam lukisan malamku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!