jika keringatku adalah mawarmu
maka tak cukup alasan, kau membenciku,
menjauh. dan mematungkan wajahku
seburuk wajah mendung
lalu, setangkai mawar yang menempel
di bibir hatimu itu, adakah itu kisah
yang tak pernah ada ?
ah, kau melihat rupa cinta
ternyata tak seutuh kau memandangi purnama
sepotong yang kau duga itu kepura-puraan
sejatinya adalah seutuh cinta yang
kutanam di rahim kesungguhan
yang lama kubenamkan
dalam jiwa yang suci
jauh dari kuman dan bakteri
maka hanya jika keringatku
adalah mawarmu
bolehlah malam ini kau nyatakan
ini kesungguhan, dan benar adanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H