Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau, Kaki-Kaki Kuda Sembrani

30 Oktober 2012   16:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:12 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kakimu mungil, perut padi yang berisi
kibas angin melukai pori, kau menyeringai
lalu sayap patah burung itu jatuh
kau menyambungkan pada burung lain
yang belum pernah merasakan terbang

tak mudah menguras kenangan, nyatanya
belasan tahun telah jadi kerak, kini kaki itu
telah tumbuh menjadi hutan jati
batangnya mekar, kekar,
ilalang waktu, telah menutupimu

"kini kau bawa perahu jua
di lautan rumah, sebab setelah menjadi
inang dari anak kita, kau
tak lagi punya potret tentang kaki-kakimu
yang lencir seperti kibasan bunga padi "

jadilah kuda sembrani
yang berkejaran di padang sabana
sebab hari-hari akan selalu kering dan gerah
katamu,
"Aku siap menjadi kaki-kaki kuda
yang melintas di bebatuan, atau pun tepian jurang"

(2012)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun