Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Batinku Menunggu di Ruang Sesakmu

1 Agustus 2012   19:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:20 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dua lembar sajak itupun kau belah
yang hitam adalah kumpulan keluh dan peluh
yang putih kesungguhan yang tak pernah terbukti
dulu kau perebutkan, tapi kau singkiri
dengan segala perih, sakit berapi-api
lalu kuhadapi, kini berubah jadi tahi

dua lembar daun kering
terbang di luar pagarmu
kutangkap isi pesanmu
lalu dipertemukan di ujung waktu
keraguanmu itu adalah aku

dua doa kupotong-potong
engkau memberi salam, lalu menghilang
berimpit beku, itu selebihnya adakah semu
tinggal sesak membiarkan batinku menunggu
di relung cinta yang tak pernah kau tunggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun