Mohon tunggu...
Kukuh Budhi Dharma
Kukuh Budhi Dharma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kumpulan perjalan dari titik awal.

Budhi Dharma Minat dalam bidang sastra, dan menulis meskipun belum jelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gagal? Lanjut aja

4 Juli 2020   04:20 Diperbarui: 4 Juli 2020   16:41 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah hidup,setiap kepala punya rencana indah di dalamnya. Namun, tidak berhak memastikan semua yang ada di dalamnyaa.

Hari ini aku kumpul bersama teman lama, maklum sudah lama kami tidak berjumpa setelah lulus semua orang sibuk dengan rutinitas barunya.

Pandemi covid 19 menjadikan kami bisa silaturrahim, satu sama lain. Selalu ada nilai positip pada setiap moment, yang sangat berharga. Jika hari biasa mungkin kami akan disibukan dengan pekerjaan. Namun, saat ini new normal kami mencoba menawarkan hal yang berbeda.

Rutinitas yang monoton menyebabkan kita pada umunya, bosan, stress, gabut, entah apalah namanya. #butuhpiknik

Syukurlah agenda kami kumpul ngopi terlaksa lancar. Hari ini seolah jadi ngopi ambyar sedunia, banyak hati yang mengungkapkan rasa sakitnya. 

Kami saling cerita keinginan masa depan, untuk membahagiakan orang tercinta. Nyatanya? Ambyar, ada yang gagal 2 kali, hingga 9 kali.

Maklumi saja, kami masih pemula mengarungi pahitnya hidup yang nyata. Setelah cukup lama hidup di dunia teoritis dengan pikiran pragmatis. Sungguh kenyataan tidak bisa instan. Layaknya menyedu mi instan bukan?

"Dalam dunia nyata, kita perlu bertarung. Bertarung terutama dengan keinginan diri, apa yang menjadi prioritas? Apa yang ingin dicitakan? Kita harus sama-sama sadar bukan?"

Berikut  quotes gagal;

1) Kebanggaan kita yang terbesar bukan tidak pernah gagal, tapi bangkit lagi setiap kali jatuh. (Konfusius)

2) Berkutat pada masa lalu sama saja memberikan diri terjebak dalam ruang kaca yang sempit, padahal masa depan begitu luas terbentang di luar sana. ( DE Simanjuntak)

3) Selama Penseeitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia. (Pramoedya Ananta Toer)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun