Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bapak yang Menghancurkan Dunia

24 September 2018   18:56 Diperbarui: 24 September 2018   18:59 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"ssssst ...  sssssst ...." Si ular menyemburkan racunnya.

"aaaah sialan" kataku mengeluh setelah jirahku terkena semburannya.

Aku mengambil ancang-ancang untuk menyerang dengan jurus "angin bayangan". Si ular kebingungan menentukan posisiku berada, sebab gerakanku sangat cepat dan acak. Aku mengitarinya, sengaja membuatnya bingung. Setelah ia merasa pusing, sekuat tenaga ku tebaskan pedangku ke kepalanya. Batok kepalanya hancur, si Ular mati.

Baru sekejap setelah kemenangan pertama, tiba-tiba T-Rex datang berlari dengan sangat cepat. Dia mengaung-ngaung sembari menunjukan giginya yang tajam. Aku menghela napas sejenak, bersiap mengambil posisi lalu menebaskan pedang ke lehernya.

"hiiiaaaattttss zing .. zing .. zing ..." pedang ku ayunkan.

"aaah kurang ajar, kuat sekali dia" keluhku setelah seranganku tak berdampak sama sekali

mendapati lehernya tak mampu ditembus pedang api, aku merasa frustasi. Berkali-kali mencoba, hasilnya tetap sama. T-Rex semakin beringas, dia menggigit punggungku dan melemparnya ke langit, tubuhku terpental jauh. Aku balas menyerang dengan tinju maut tapi gerakan T-Rex tak bisa ditebak, ekornya menghantam tubuhku tanpa disadari. Lagi-lagi aku terpental jauh,

"tut .. tut .. tut .."

batas kekuatanku tinggal setengah, aku harus berubah mode agar bisa melanjutkan pertarungan.

"hiaaaatttsss .. berubah mode naga"

Sinar putih menyelimuti tubuhku, semua luka yang disebabkan oleh pertempuran menghilang, pedang api yang ku gunakan juga berubah menjadi basoka laser.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun