Mohon tunggu...
Habudin Hassan
Habudin Hassan Mohon Tunggu... -

Selalu berjalan mencari makna kehidupan....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kenapa Tawaf Berputar Berlawanan Arah Jarum Jam?

13 September 2011   04:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:00 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawaf merupakan rukun yang wajib dilakukan ketika melaksanakan ibadah haji atau umrah, dimana tawaf mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali, dimana dimulai dari hajar aswad, atau tanda lampu hijau dan berakhir di hajar aswad atau tanda lampu hijau juga. Berjalan sebanyak 7 kali mengelilingi ka'bah ini di awali dengan 3  putaran dengan lari-lari kecil dan selanjutnya berjalan seperti biasa, setiap hari 24 jam ibadah tawaf ini tidak pernah berhenti terus menerus dilakukan setiap umat manusia yang datang di hadapan ka'bah. Sejenak saya berpikir ketika melakukan tawaf ini dengan berdesakan tanpa kenal lelah selama 7 kali putaran dengan menyebut namanya, kita berputar berlawanan arah jarum jam dalam melakukan tawaf ini.dalam pikiran saya bertanya kenapa tawaf dilakukan dengan berkeliling berlawanan arah jarum jam, dan saya teringat dengan sebuah ulir ketika saya putar searah jarum jam dia akan masuk, dan begitu saya putar berlawanan arah jarum jam ulir tersebut akan keluar atau terlepas atau dalam arti akan naik ke atas. berangkat dari itu, saya mempunyai pemikiran ketika kita melakukan ibadah tawaf tujuan kita adalah yang diatas, dimana semakin sering orang melakukan tawaf semakin dekat orang itu dengan yang di atas, tentunya yang di atas pemilik alam semesta ini yaitu Allah SWT, dan karena hal itulah salah satunya kenapa kita melakukan tawaf ini. semakin diputar berlawanan arah jarum jam, semakin naik ke atas ulir tersebut dan keluar, begitupun kita semakin sering melakukannya, semakin keluar dari segala masalah keduniawian yang tidak islami, dan semakin dekat dengan yang maha kuasa Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun