Mohon tunggu...
Kris Budi S. Halim
Kris Budi S. Halim Mohon Tunggu... -

ngakunya desainer dan fotografer

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Renungan Sederhana Aksi Mogok Solidaritas 27 Nov

28 November 2013   22:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:33 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Demi Allah, saya bersumpah bahwa :
Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;
Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan ber­moral tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;

Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerja­an saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter;
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;
Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan;
Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial;
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;
Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan ke­dokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan memper­taruhkan kehormatan diri saya.

Saya bertanya apakah ada hirarki kepentingan sehingga sumpah-sumpah lain di atas sumpah mengenai solidaritas rekan sejawat? Jika iya, sungguh kami menunggu jawaban yang masuk akal, Dok!

Dokter yang Baik

Kemarin tanggal 27 November 2013, saat AKSI Mogok Nasional, saya mencoba cek dokter spesialis mata di dekat rumah saya yang terkenal baik, dr. Haryo Sarodja. Beberapa kesaksian pasien mengatakan bahwa pasien katarak yang tidak mampu sering ditolongnya dengan membebaskan biaya operasi katarak. Bersyukur beliau tetap buka praktek malam itu, pasiennya banyak sekali, perkiraan saya bisa sampai tengah malam baru selesai. Saya angkat topi untuk dokter spesialis yang tidak ikut mogok atas nama solidaritas ini. Saya doakan Anda sekeluarga diberkati Yang Kuasa apapun agama Anda, Dokter ...

Saya optimis masih banyak dokter baik di Indonesia.

Jika jadi dokter jangan berdagang. Jika ingin berdagang, jangan jadi dokter

- dr. Lo Siaw Ging, Solo
http://solografi.com/2013/11/16/lo-siaw-ging-dokter-tanpa-tarif/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun