Mohon tunggu...
Dwi Buddyartho
Dwi Buddyartho Mohon Tunggu... profesional -

Mengenyam pendidikan dan besar di Timur Indonesia, bekerja di beberapa daerah di Barat Indonesia menciptakan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk dibagikan

Selanjutnya

Tutup

Money

BUSWAY

26 Oktober 2012   19:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:21 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Jokowi untuk memperbanyak armada busway dan menambah koridornya pastilah sudah diperhitungkan dengan matang. Pastilah Gubernur baru ini sudah melihat dengan jelas kelemahan dan kelebihan program busway ini,  yang diprakarsai dan dimulai oleh pendahulunya. Intinya, manajemen busway perlu perbaikan di sana sini. Ada sisi lain dari program ini yang terasa ditinggalkan oleh penggagas dan pengelolahnya, Busway ini menggunakan jalan yang dibangun dengan dana pajak yang dibayar oleh pemakai jalan yang bukan pengguna busway. Sejak busway mulai dibangun, para pembayar pajak ini yang dikorbankan, dengan bertambah macetnya jalan yang ada karena pembangunan jalur dan halte dan secara permanen penyempitan jalan. Parahnya lagi setelah masyarakat dengan terpaksa berpindah menggunakan busway, sarana ini kurang siap karena armadanya yang kurang dan mungkin sampai saat ini masyarakat masih dijadikan  bahan percobaan.

Keputusan Pemda DKI Jakarta untuk mengadakan busway sangatlah bagus dalam perencanaannya, namun sangat berbeda dengan kenyataan di lapangan. Sebagai pengguna, penulis berpendapat bahwa program ini dibuat dengan sangat terburu-buru. Training untuk para pengemudi maupun asisten yang melayani penumpang di dalam busway sangat minim. Hampir seluruh pengemudi busway setiap hari melanggar aturan lalu lintas, utamanya traffic light. Hampir semua asisten yang ada di dalam busway tidak memiliki rasa melayani. Mereka sibuk dengan telepon genggam masing-masing. Ada telepon genggam penumpang yang berbunyi, mereka ikutan mengecek telepon genggam mereka. Selama beberapa tahun busway beroperasi, masuk kandang karena rusak. Pemaksaan operasi busway yang kurang memenuhi syarat ini mengakibatkan ada yang mogok di jalan dan mengakibatkan berbagai macam hal.

Rencana Jokowi untuk menambah armada busway harus diselaraskan dengan metode pemeliharaan yang baik. Pengecekan kendaraan sebelum operasi, pemeriksaan rutin dan analisa operasional harus dilakukan.

Mudah-mudahan saja, dengan adanya gagasan Jokowi untuk menambah armada dan perbaikan manajemen akan membuat masyarakat lebih berminat karena di halte-halte busway akan tertera jam datang busway, dan seorang supervisor yang siap melayani keluhan masyarakat, semoga !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun