Mohon tunggu...
buddy ace
buddy ace Mohon Tunggu... -

Menulis untuk dibaca oleh orang lain, pertama kali saat duduk di bangku kelas 6 SD. Adalah sebuah surat dari rakyat (baca: saya) untuk presiden (baca: Pak Harto). Alhamdulillah dibalas, setahun kemudian saat saya telah duduk di bangku kelas 1 SMP. Memang terlambat, tapi itulah yang membuat saya terus semangat menulis, menjadi jurnalis sampai saat ini, disamping tentu saja karena dengan menulis saya semakin menyukai kegiatan membaca yang menjadi hobby saya sejak kecil. Bukankah penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Begitu pun sebaliknya, dengan membaca dan terus membaca kemampuan menulis pun semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Artinya, jangan pernah berhenti menulis dan membaca!

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Indonesia sebagai Kekuatan Baru Industri Dunia

2 Mei 2014   21:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13990144601847478862

[caption id="attachment_322307" align="aligncenter" width="300" caption="Ronny Tanusaputra, Dewan Nasional ALMISBAT"][/caption]

Terjadinya Krisis ekonomi yang melanda dunia sejak tahun 2008 telah mengubah peta perekonomian dunia, sehingga menggoyahkan pondasi sejumlah negara-negara maju. Akhirnya pada saat yang sama muncul kekuatan-kekuatan ekonomi baru dari Asia dan Amerika Latin.

Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini dan ikut melompat bersama sebagai kekuatan ekonomi baru, asalkan mau mempersiapkan visi dan misi perekonomian mandiri sesuai dengan Trisakti Bung Karno (Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari, di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Budaya).

Jantung dari perekonomian mandiri tersebut adalah industrialisasi untuk menciptakan nilai tambah bagi perekonomian yang sebesar-besarnya. Dari sanalah kita dapat menggenjot penerimaan Negara yang harus dipergunakan untuk kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ronny Tanusaputra, pengusaha nasional asal Sulawesi Tengah, saat membuka secara resmi acara Seminar “Roadmap Industri Manufactur Nasional Menuju Indonesia Berdikari”, yang digagas oleh Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia yang Berdikari dan Sejahtera (ALMISBAT), di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Rabu (30/4).

Ronny Tanusaputra yang duduk dalam Dewan Nasional ALMISBAT bersama Yudi Latif dan Eva Kusuma Sundari,selanjutnya mengatakan bahwa daya saing industri nasional Indonesia sangat lemah karena masih bergantung pada kekuatan impor. Bahkan di tahun 2013, tercatat impor bahan baku dan penolong mencapai USD 128 miliar atau 72% dari total impor.

Meski begitu, Indonesia masih memiliki peluang besar untuk bangkit sebagai negara industri yang tangguh. Menurutnya, kunci pertama yang harus dimiliki Indonesia adalah memiliki pemimpin yang bervisi kuat dalam mendorong Indonesia menjadi negara industri terbesar dunia.

“Joko Widodo satu-satunya capres 2014-2019 yang mencukupi kriteria sebagai pemimpin visioner dan berkomitmen bagi kemajuan bangsa. Di bawah kepemimpinan Jokowi yang telah mencanangkan jalan kemandirian di bidang ekonomi, Indonesia akan memiliki harapan besar untuk tampil sebagai kekuatan industri dunia,” tegas Ronny di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta,  Rabu (30/04/2014).

Seminar tersebut juga dihadiri oleh Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto selaku keynote speaker serta dihadiri oleh ratusan kalangan pengusaha nasional, eksekutif, dan akademisi, yang ingin mengetahui platform dan program ekonomi dan industri Calon Presiden (Capres) Joko Widodo. Pembicara yang tampil dalam seminar tersebut adalah : Dr. Arif Budimanta (Direktur Eksekutif Megawati Institute), Fahmi Shahab (Direktur Asosiasi Kawasan Industri), Dedi Mulyadi, Msi (Kelompok Kerja Industri ALMISBAT), dan Raya Timbul Manurung, Msc (Dewan Pakar ALMISBAT).

ALMISBAT(Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia yang Berdikari dan Sejahtera) adalah salah satu organisasi relawan pendukungCalon Presiden RI Joko Widodo, yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDI-P). Para penggiat ALMISBAT berasal dari berbagai kelompok masyarakat dengan beragam latar belakang suku, agama, etnis, dan profesi yang mendukung terwujudnya sebuah pemerintahan yang demokrasi, pro rakyat, progresif dan bersih.

Menurut Ronny Tanusaputra, kelak jika Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden RI, maka ALMISBAT akan memposisikan perannya sebagai mitra kritis bagi pemerintah untuk menjalankan amanat rakyat dalam pembangunan di berbagai bidang strategis seperti hukum, demokrasi, kedaulatan pangan, sosial dan pendidikan yang berdasarkan kebudayaan serta ekonomi yang berkelanjutan.

Saat ini ALMISBAT telah mempunyai cabang di berbagai Propinsi dan Kota di seluruh Indonesia, antara lain di Solo, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Surabaya, Kediri, Pasuruan, Jogjakarta, Tuban, Medan, Bangka Belitung, Makasar, Manado dan Jayapura. Selanjutnya, kemungkinan besar ALMISBAT ke depan akan menjadi salah satu organisasi massa intelektual terbesar di Indonesia.

"Dalam waktu dekat kami akan membuka cabang di Palu dan daerah lainnya, hingga menyebar keseluruh provinsi di Indonesia sebelum pemilu presiden berlangsung," simpul Ronny Tanusaputra yang kini memberi perhatian lebih untuk membangun kota kelahirannya, Donggala, Sulawesi Tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun