[caption id="attachment_109240" align="alignright" width="300" caption="Cover Album "][/caption]
Hari ini mereka belum lagi menjadi Superstar, tapi 4 musisi dengan 4 karakter musikal yang begitu kuat, tengah merajut mimpi mereka agar bisa menjadi bagian yang "beda" di industri musik Indonesia
"Kami ingin karya ini terasa beda dibandingin musik pop lainnya yang jadi mainstream di Indonesia," aku Imansyah Moechmean penyanyi senior yang menggamit Regina Octora, model dan bintang sinetron sebagai partner vokalis ditubuh D'Stars, disamping Aryo Bayu, gitaris yang banyak mengulik teknik recording dari Pay BIP dan Damon Koeswoyo, serta Putri Baina Ivo (keyboardis), yang beberapa memback-up vocal Kaka dalam sejumlah album Slank.
Ada 3 single D'Stars yang 2 bulan silam telah beredar di dunia maya, khususnya di youtube, yakni; 'Hanya Bayangan', 'Im in Love' dan 'Jangan Lebay Please'. Membuktikan bahwa karya yang mereka usung nampak "beda" dibanding pop mainstream yang saat ini menghiasi televisi. Meski harus diakui bahwa secara tematikal, 3 lagu tersebut masih berkisar pada topik universal; cinta dan manusia.
"Selain 3 single, kami juga sudah merampungkan 7 lagu lainnya untuk masuk dalam debut album kami. Selain tema cinta ada juga ada tema sosial lainnya. Semuanya dibuat oleh Baina," ungkap Regina yang meyakini bahwa ini adalah langkah awal baginya untuk merambah dunia entertainment.
Bahwa D'Stars bukan sekadar musisi biasa bisa dimaklumi dengan latar belakang musikalitas masing-masing personel. Regina, selain menjadi vokal utama, ia juga mengisi gitar dan piano dalam sejumlah lagu.
Demikian halnya dengan Imansyah yang selain memiliki karakter vokal unik, ia mengisi instrument penting kedalam sejumlah lagu dengan kemampuannya memainkan gitar, bass, keyboard dan bahkan programming.
Sementara itu Aryo pun mengambil peran dalam pengisian synthesizers dan drum. Demikian halnya Baina. Selain menulis semua lagu buat D'Stars ini, ia juga mengisi beberapa drum dan perkusi pada beberapa nomor lagu.
Musikalitas nan lengkap itu tentu saja tak bermakna apa-apa jika lagu 'Hanya Bayangan'yang kini mereka andalkan menjadi single hits pertama lewat sebuah klip, jika tidak bisa mencuri perhatian masyarakat di tanah air.
"Lagu Hanya Bayangan terasa istimewa karena sangat dekat dengan manusia, ada relasi yang muncul dalam diri kita saat mendengarkan lagu ini. Pokoknya lagu ini manusiawi banget," tandas Regina yang mengaku cukup kesulitan mengekpresikan lagu yang dibuat hanya dalam waktu 4 menit itu, justru didetik-detik terakhir proses rekaman bakal berakhir.
Soal keistimewaan 'Hanya Bayangan', sesungguhnya tak hanya pada kisah unik dibalik proses penciptaannya serta tema dan pola ritme musikal yang easy listening itu. Tapi kekuatan sesungguhnya justru pada keberhasilan dalam harmoni vokal antara Imansyah yang cenderung medlow dan nge-bass dengan Regina yang melengking dalam nada tinggi namun cenderung serak pada nada rendah. Beda tapi harmonis, disitulah letak keistimewaannya.