Mohon tunggu...
Jamaludin Jamaludin
Jamaludin Jamaludin Mohon Tunggu... -

Safety is Value

Selanjutnya

Tutup

Money

Langkah tepat Implementasi Sistem Manajemen K3 di Perusahaan

26 Mei 2012   05:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:46 2747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saat ini, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu program wajib bagi setiap perusahaan. Tuntutan pelaksanaan K3, bukan hanya pada tingkatan pemerintahan atau peraturan pemerintah. Melainkan, setiap perusahaan pun diwajibkan untuk dapat Mengimplementasikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di dalam usaha dan bisnisnya.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan no. 1 tahun 1970 mengenai keselamatan kerja, dituliskan setiap aktivitas pekerjaan yang memiliki potensi bahaya dan risiko harus dan wajib untuk Mengimplementasikan program-program K3 di dalamnya.

Patut kita sadari, keselamatan dan kesehatan merupakan hak asasi manusia yang mendasar yang harus terpenuhi. Namun, pada pelaksanaannya banyak sekali penyimpangan yang terjadi. Entah dari perusahaannya yang terlalu mengejar target produksi tanpa menghiraukan keselamatan pekerjanya, dan juga para pekerjanya yang belum paham arti penting keselamatan bagi dirinya sendiri.

Kesehatan dan Keselamatan kerja bagi perusahaan merupakan suatu program yang utama. Ini merupakan syarat mutlak bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Tidak jarang perusahaan, menjadikan program K3 sebagai momok dalam menjalankan usahanya. K3 dianggap sebagai penghambat proses produksi. K3 dianggap sebagai program penuh dengan cost atau biaya.

Kebanyakan dari perusahaan yang berpikiran seperti itu, tidak memahami K3 yang sebenarnya itu sangat mudah diimplementasikan. K3 itu tidak memakan cost atau biaya. K3 itu sebagai bentuk perlindungan bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaan sehingga karyawan akan tenang dalam bekerja, dan mamupu meningkatkan produktivitas.

Pada umumnya, dalam Sistem Manajemen K3 terdapat beberapa elemen penting. Yakni Komitmen pimpinan, Kebijakan K3, Perencanaan, Implementasi dan Operasi, Pemeriksanaan dan Tindakan Perbaikan, Audit, dan Tinjauan Manajemen pimpinan perusahaan. Hal tersebut merupakan siklus sebuah sistem manajemen K3 yang ideal dalam perusahaan. Namun, sistem tersebut dilihat sebagai sebuah momok, karena ketidaktahuan atau effort yang besar dalam membentuk sebuah sistem Manajemen K3 di perusahaan.

Inti dari pelaksanaan program K3 adalah komitmen. Baik dari perusahaan maupun komitmen dari individu atau masing-masing pekerja di dalamnya. Bentuk nyata sebuah komitmen dari perusahaan adalah para pimpinan perusahaan turun langsung dalam pelaksanaan program K3. Dengan demikian, pimpinan perusahaan akan memberikan motivasi atau dorongan bagi para bawahannya dalam menjalankan programnya. Ini memang tidak mudah. Diperlukan usaha serta komitmen yang kuat dari pimpinan. Biasanya, para pimpinan hanya berpikir pendek. Produksi tetap berjalan, dan K3 pun harus jalan. Jadi, terkesan memaksakan namun tidak ada tindakan nyata. Pada akhirnya, program K3 hanya sebagai formalitas dalam perusahaan.

Langkah selanjutnya, dari sebuah komitmen tersebut diturunkan menjadi sebuah kebijakan dari pimpinan perusahaan. Kebijakan dalam hal ini, pimpinan perusahaan menyelaraskan dengan tujuan serta visi dan misi perusahaan. Jika perusahaan menganggap karyawan sebagai aset penting dalam usaha bisnisnya. Maka, keselamatan dan kesehatan kerja karyawan tentunya akan dijadikan sebagai tujuan utama sebuah perusahaan.

Sebuah kebijakan ini, dibuatkan dalam bentuk tertulis serta dapat terukur. Kemudian, disosialisasikan kepada seluruh karyawannya. Setelah itu, dilakukan pengawasan dalam menjalankan kebijakan tersebut. Disinilah peranan atasan masing-masing bagian, bukan hanya mengawasi besarnya produksi. Namun, mengawasi proses pelaksanaannya jangan sampai ada hambatan yang muncul karena kelalaian yang mengancam kesehatan dan keselamatan karyawan.

Kedua hal di atas, merupakan hal penting dalam pelaksanaan program K3 di perusahaan. Peranan para pimpinan perusahaan dalam bentuk atau tindakan nyata menunjukan komitmen yang kuat dalam sebuah usaha pengimplementasian program kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

sumber: budayak3.wordpress.com

Oleh: Jamaludin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun