[caption caption="Pembangunan pelabuhan Roro di Pulau Tambelan, Laut Cina Selatan (Foto pribadi)"][/caption]Sejak pertengahan tahun ini (Juni, 2015) dibangun pelabuhan untuk kapal Roro (roll on roll off) di salah satu pulau di Laut Cina Selatan, yaitu Pulau Tambelan. Dengan demikian, kecamatan terpencil di Laut Cina Selatan bisa disinggahi kapal Roro. Kapal Roro artinya kapal yang punya pintu “rampa” sehingga mobil dan motor bisa keluar masuk. Pelabuhan untuk menangani kapal Roro harus bisa “moveable,” artinya bisa naik-turun mengikuti pasang-surut laut. Sehingga barang bergerak bisa masuk ke kapal dan diturunkan dari kapal dengan sendirinya, tanpa alat bantu (derek).
[caption caption="Foto Kapal Roro (Sumber: Wiki, 2015)"]
Transit Dua Kota
Anggaran pelabuhan Roro di Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp35 miliar, murni anggaran APBN. Artinya, pelabuhan ini adalah gagasan pemerintah pusat. Nilai strategis pelabuhan merupakan titik transit. Menghubungkan dua ibu kota provinsi, yaitu Tanjung Pinang (Provinsi Kepri) dan Pontianak (Provinsi Kalbar, Kalimantan Barat). Penduduk Kalbar banyak yang bekerja di pusat industri di Pulau Batam, sementara itu banyak penduduk pulau-pulau di Laut Cina Selatan (Natuna dan Anambas) merantau ke Kalimantan, khususnya Kalbar.
Selain pelabuhan, masalah utama lainnya adalah penyediaan kapal. Selama ini hanya ada kapal perintis 10 hari sekali. Diharapkan melalui dana APBN, pemerintah pusat menyediakan kapal tambahan, sehingga bisa seminggu sekali perjalanan dari dan ke Bintan/Batam – Kalbar via pulau-pulau di Laut Cina Selatan.
Transportasi lancar antara kedua provinsi akan memudahkan gerakan barang dan orang. Berimbas pada semaraknya bisnis di Laut Cina Selatan. Semoga saja pembangunan Pelabuhan Roro di Pulau Tambelan, diiringi dengan penyediaan kapal kapal baru, sehingga bisa menjadi pemicu pembangunan di pulau-pulau yang jumlahnya ribuan antara Kepri – Kalbar.
Apakah pertanda pembangunan “tol laut” atau poros maritim dunia sudah dimulai di era Jokowi? Dan dimulai di Laut Cina Selatan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H