Mohon tunggu...
Budi Alfredo
Budi Alfredo Mohon Tunggu... -

Bukan Sastrawan. Bukan Pula Peminat Fanatik karya sastra. Hanya sekedar iseng saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pelabuhan “Roro” di Laut Cina Selatan: Inikah Bagian dari Ide Tol Laut?

22 Desember 2015   01:33 Diperbarui: 22 Desember 2015   10:53 2023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Pembangunan pelabuhan Roro di Pulau Tambelan, Laut Cina Selatan (Foto pribadi)"][/caption]Sejak pertengahan tahun ini (Juni, 2015) dibangun pelabuhan untuk kapal Roro (roll on roll off) di salah satu pulau di Laut Cina Selatan, yaitu Pulau Tambelan. Dengan demikian, kecamatan terpencil di Laut Cina Selatan bisa disinggahi kapal Roro. Kapal Roro artinya kapal yang punya pintu “rampa” sehingga mobil dan motor bisa keluar masuk. Pelabuhan untuk menangani kapal Roro harus bisa “moveable,” artinya bisa naik-turun mengikuti pasang-surut laut. Sehingga barang bergerak bisa masuk ke kapal dan diturunkan dari kapal dengan sendirinya, tanpa alat bantu (derek).

[caption caption="Foto Kapal Roro (Sumber: Wiki, 2015)"]

[/caption]

Transit Dua Kota

Anggaran pelabuhan Roro di Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp35 miliar, murni anggaran APBN. Artinya, pelabuhan ini adalah gagasan pemerintah pusat. Nilai strategis pelabuhan merupakan titik transit. Menghubungkan dua ibu kota provinsi, yaitu Tanjung Pinang (Provinsi Kepri) dan Pontianak (Provinsi Kalbar, Kalimantan Barat). Penduduk Kalbar banyak yang bekerja di pusat industri di Pulau Batam, sementara itu banyak penduduk pulau-pulau di Laut Cina Selatan (Natuna dan Anambas) merantau ke Kalimantan, khususnya Kalbar.

Selain pelabuhan, masalah utama lainnya adalah penyediaan kapal. Selama ini hanya ada kapal perintis 10 hari sekali. Diharapkan melalui dana APBN, pemerintah pusat menyediakan kapal tambahan, sehingga bisa seminggu sekali perjalanan dari dan ke Bintan/Batam – Kalbar via pulau-pulau di Laut Cina Selatan.

Transportasi lancar antara kedua provinsi akan memudahkan gerakan barang dan orang. Berimbas pada semaraknya bisnis di Laut Cina Selatan. Semoga saja pembangunan Pelabuhan Roro di Pulau Tambelan, diiringi dengan penyediaan kapal kapal baru, sehingga bisa menjadi pemicu pembangunan di pulau-pulau yang jumlahnya ribuan antara Kepri – Kalbar.

Apakah pertanda pembangunan “tol laut” atau poros maritim dunia sudah dimulai di era Jokowi? Dan dimulai di Laut Cina Selatan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun