Penekanan perlu dibuat pada aspek “tanpa mengorbankan kebebasan dan ketenangan rakyatnya”.
Sebab seorang penguasa seperti diktator pun mungkin dapat mensejahterakan negaranya tapi
dengan mengorbankan beberapa aspek inti dari Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Dalam mencapai tujuan, penguasa hanya akan memerintah dengan kalimat keras, tapi pemimpin
menunjukkan dengan perbuatan. Penguasa akan mengandalkan pada ketakutan bawahannya/
orang-orang yang dikuasainya, sedangkan pemimpin akan mengajak orang-orang yang
dipimpinnya. Seorang penguasa mengetahui bagaimana cara mencapai tujuan, tapi pemimpin
akan menunjukkan cara mencapai tujuan. Penguasa akan memanfaatkan orang-orang untuk
mencapai tujuan, tapi pemimpin akan mengajak rakyat untuk bersama mencapai tujuan.
Penguasa akan menyuruh, namun pemimpin akan meminta/mengajak.
Sudah cukup Indonesia memiliki penguasa, yang kita butuh sekarang adalah pemimpin dengan