Selamat malam. Sudah berapa liter anda ketawa hari ini? Menurut investigasi, orang bila ingin bahagia harus ketawa minimal 8 liter/hari. "Loh, emangnya ketawa bisa diukur dengan liter mas Bup?". Ya kalau ente nggak bisa mengukur kadar tawa dalam diri sendiri, pasti ente lagi banyak pikiran. Untuk mengukur kadar tawa harus dibutuhkan pikiran yang fresh, niscaya akan senyum-senyum sendiri dan beranggapan bahwa pernyataan P.S.K ini adalah koplak. Pesan moralnya apa? Artinya P.S.K sudah mengajak ente untuk menertawai diri sendiri.
Kembali ke pokok bahasan, yakni Tips Humor bagian 2. Ada beberapa macam jenis humor yang dihimpun dari investigasi asal-asalan versi P.S.K beberapa waktu lalu. Berikut adalah jenis-jenis humor tersebut.
1. Humor Plesetan
Humor ini ditulis dalam bentuk prosa terinspirasi dari suatu kata, kalimat, maupun jargon yang sedang ngetrend di masyarakat, tentu saja gaya penulisan dengan jenaka. Untuk pemaparan, biasanya diletakkan pada akhir tulisan, namun tidak menutup kemungkinan di awal tulisan sudah dibumbui sedikit kelucuan untuk mendukung jalannya cerita. Contohnya adalah humor yang berjudul "Tak Ada Gading yang Tak Klethak", atau juga "Rahmad Darmawan Melakukan Blunder".
"Mas Bup, ente koq malah kasih contoh artikel yang sudah publish sich? Seperti yang ente bilang, artinya tulisan ente kali ini nggak berhumor tapi cuma membahas humor"
Baiklah jek, ini ada contoh. Tapi inget, yang namanya contoh itu ya singkat aja!
Adalah Mr Zugzwang yang di kompasiana ini bisa dibilang masternya olahraga catur. Apapun yang dia posting pasti nggak jauh-jauh dari dunia catur. Tapi sayang, dia nggak tau apa bedanya Menteri sama Gajah dalam permainan catur. Mr Zugzwang paling cuma jawab "Gajah jalannya miring, Menteri bisa miring bisa lurus. Persamaannya nggak boleh loncat". Hmmz, jawaban master catur pasti seperti itu semua. Tapi kalau yang ditanya adalah P.S.K maka jawabnya adalah "Menteri bisa sakit kaki gajah, tapi Gajah nggak bisa sakit kaki menteri".
2. Humor dalam bentuk daftar
Humor jenis ini sama saja seperti plesetan, tapi untuk yang jenis ini hanya memuat daftar plesetan-plesetan saja, tanpa membahas secara detail maupun mengembangkan secara lebih mendalam atas plesetan tersebut. Contohnya adalah seperti tulisan yang berjudul "50 Judul Film Non-Hollywood yang Akan Tayang di Indonesia", atau juga bisa disimak dalam "50 Komentar Masyarakat Atas Kekalahan Timnas". Oke oke, daripada diprotes, ini ane kasih contoh lagi yang masih fresh.
Sandal jepit, namanya makin melambung akhir-akhir ini. Tentu saja secara nggak langsung akan menaikkan pamor, efek dari promosi booming ini. Sama seperti halnya para pedagang angkringan yang pesanan sate keong jadi melonjak, efek dari boomingnya video lipsync Sinta-Jojo. Selain sandal jepit nyolong, ada juga sandal jepit yang bikin sial. Inilah 5 sandal jepit yang bisa bikin sial :
1. Sandal jepit di muka presiden
2. Sandal jepit di jalan becek berlumpur
3. Sandal jepit dipakai masuk dalam istana kepresidenan
4. Sandal jepit yang melayang dari tribun ke tengah lapangan bola
5. Sandal jepit putus tapi tetap dipakai (mending diganjel peniti aja dulu tuh, daripada bikin sial)