Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Teknologi Garis Gawang Digunakan di Liga Inggris

24 November 2011   18:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:14 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_151503" align="aligncenter" width="298" caption="Gol Frank Lampard ke gawang Jerman yang tidak disahkan wasit, dalam laga 16 besar Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Minggu (27/6/2010) (KOMPAS.com/AFP/CHRISTOPHE SIMON)"][/caption] FIFA dalam kurun waktu belakangan ini sedang mengembangkan dan mengetes penggunaan teknologi dalam sepakbola. Sembilan perusahaan telah bersaing dalam pengembangan teknologi ini yang hingga kini masih dalam tahap menganalisis dan berupaya keras menciptakan teknologi yang tepat. Hal yang paling krusial dari sepakbola adalah mengenai bola di area gawang. Bila bola melambung atau tidak menyentuh tanah (mirip kuntilanak emang) maka agak sulit menentukan apakah bola tersebut sudah melewati garis gawang atau belum. Apalagi wasit dalam waktu yang amat singkat harus segera memberi keputusan mengenai keadaan tersebut. Mengingat kejadian gol Frank Lampard di Piala Dunia 2010 lalu yang dianulir kala Inggris bertemu Jerman, maka teknologi menjadi pembicaraan hangat demi membantu wasit mengambil keputusan. Maret lalu di Singapura, Pele dan Eric Cantona, dua legenda hidup jagat sepakbola dan yang satunya merupakan legenda hidup klub Manchester United ini menyampaikan pandangan yang berbeda mengenai penggunaan teknologi dalam sepakbola. Pele berpendapat bahwa seharusnya sepakbola murni apa adanya dengan membiarkan pemain dan wasit berkreasi secara alami di lapangan, karna penggunaan teknologi menurutnya hanyalah akan mengurangi kenikmatan sepakbola yang sebenarnya. Berbeda dengan Pele, Cantona malah mendukung seandainya teknologi selayaknya digunakan untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan sehingga akan terhindar dari hal-hal yang kontroversial. Mengenai teknologi, dua hal yang mencuat ke permukaan adalah penggunaan kamera di belakang gawang dan penanaman microchip ke dalam bola yang digunakan di pertandingan. Kamera berfungsi untuk mempelajari hasil rekaman tentang suatu insiden di dekat gawang dan di saat yang bersamaan hasilnya bisa langsung segera dikirimkan ke wasit melalui radio (bukan radio am/fm jek, apalagi radio gaga). Sedangkan penanaman microchip ke dalam bola, merujuk sebagaimana di dunia tenis yang menggunakan teknologi "Eagle Eyes", sehingga bola dapat secara teknis diketahui apakah telah masuk melewati garis gawang atau belum. Tentu saja usulan mengenai kedua macam teknologi ini masih perlu pendalaman lebih lanjut yang kini dikembangkan oleh kesembilan perusahaan tadi. Pierluigi Collina, mantan wasit yang di era-nya diberi gelar sebagai wasit terbaik dunia, dalam kesempatan pertemuan komite wasit UEFA awal November lalu menegaskan bahwa dirinya lebih mendukunga apa yang disampaikan oleh presiden UEFA, Michel Platini. Menurut pria berkepala plontos asal Italia ini, penggunaan asisten wasit yang bekerja di area dekat gawang itu sudah memberikan banyak manfaat. Diantaranya adalah membantu wasit utama dalam memberikan keputusan saat terjadi insiden maupun kejadian yang sekiranya susah dibaca oleh wasit utama. Selain itu, dengan adanya asisten wasit di dekat area gawang maka akan berefek pada berkurangnya pemain yang melakukan pelanggaran karena diawasi gerak-geriknya dari arah dekat oleh asisten wasit ini. (kalo ane sich yg penting area makan jangan ada wasitnye, biar ane aman nambah makan) Dari perkembangan selanjutnya, dikabarkan bahwa Alex Horne, sekretaris jendral asosiasi sepakbola Inggris (FA) telah berencana menerapkan penggunaan teknologi di Barclay's Premiere League musim 2012/13 mendatang. Dengan kerasnya pertarungan antar klub di liga Inggris yang tenar disebut "kick n rush", tempo permainan yang juga hampir dipastikan selalu berjalan dengan irama yang keras dan cepat, maka penggunaan teknologi untuk membantu para wasit dalam menentukan keputusan kini tengah dipertimbangkan untuk segera direalisasi. 9 tim yang kini bersaing memang masih belum sampai tahap penyempurnaan terhadap teknologi yang entah nanti hasilnya bagaimana, belum dipublikasikan. Namun, FA menegaskan akan mempertimbangkan menggunakan teknologi di BPL musim 2012/13. Ayooo, luar negeri aja sudah membahas sepakbola modern tapi sepakbola kita malah selalu berkutat pada kekisruhan yang didominasi dengan intrik politik, malu sama bangsa lain jek. Dikiranya ntar kita ini bangsa yang gak becus sepakbola tapi kebanyakan belagu dan sok soal sepakbola. sumber : detik, okezone, bbc copas : nggak adaaaaaa * * * * * ~~{[["P.S.K"]]}~~ Pengamat Sepakbola Koplaksiana oleh : Bubup Prameshwara, SH (Specialis Humor)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun