Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Suporter Pecinta Bola: Perjuangan Kita Belum Usai, Kawan!

9 Maret 2011   16:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:56 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Gelagat yg tidak baik dari oknum PSSI kroni Nurdin Halid udah mulai kelihatan lebih hebat sekarang ini. Setelah keempat calon digugurkan oleh komisi banding, sangat jelas terlihat para loyalis Nurdin Halid dengan mati-matian mempertahankan maju sebagai ketum periode 2011-2015. Tak peduli dengan menghalalkan segala cara maupun cara-cara yg sangat irasional. Seperti dikutip dari pernyataan Djoko Susilo dubes RI untuk Swiss yg mengatakan: "mereka ini (PSSI) hanya akan patuh pada putusan FIFA yg menguntungkan mereka, sedangkan putusan FIFA yg tidak menguntungkan mereka akan mengabaikannya".
(begitulah kira-kira seperti yg dikutip dari wawancara via sambungan langsung antara Djoko Susilo dengan Metrotv)

Sangat disayangkan memang sikap dari "petinggi-petinggi" PSSI ini, masih jelas diingatan kita bahwa sang boss PSSI mengungkapkan untuk menunggu keputusan dari FIFA (bukan 'pipa', red). Tapi saat surat keputusan FIFA turun dan ternyata ada butir yg masih menjadi tanda tanya publik, maka sang boss pun memerintahkan para loyalisnya agar mencari celah supaya boss pun bisa melenggang dalam bursa ketum.

Kemenegpora dan KONI selaku pemerintah yg berniat mengawal perkembangan persepakbolaan pun memfasilitasi dengan cara mengatur pertemuan dubes Djoko Susilo dengan presiden FIFA Sepp Blatter untuk membahas surat keputusan resmi dari FIFA, khususnya tentang butir yg menjadi tanda tanya publik ini.

Disinilah mulai kroni Nurdin Halid melakukan serangan lagi, dengan mengutus (katanya) Nirwan Bakri dan Dali Tahir untuk bertemu dengan sekjen FIFA Jerome Valcke (saya koq curiga si JV ini antek NH di FIFA)

Gk cuma sampai disitu, kroni Nurdin Halid pun menganggap bahwa pertemuan dubes Djoko Susilo dengan Sepp Blatter sebagai kabar burung. Kalaupun iya, PSSI melalui sekjen Nugraha Besoes (antek NH lagi) menyangkal pernyataan dubes Djoko Susilo tersebut dan hanya akan menanggapi surat keputusan resmi FIFA (tuh, bener kan apa yg dinilai Djoko Susilo tentang PSSI)

"saya jadi ingat saat menanggapi artikel, jangankan Andi Malarangeng, SBY, Djoko Susilo, atau Sepp Blatter, malaikat isroil pun mungkin akan dilawan oleh NH, hehee"

Dari sinilah selain pemerintah yg mengontrol, kita sebagai bagian dari suporter juga harus mengawal langkah-langkah PSSI dan pemerintah. Ingat, menurut pertemuan ketua KONI Rita Subowo bukan hanya Nurdin Halid yg tidak diperbolehkan maju sebagai calon ketum PSSI periode 2011-2015 tapi juga tiga calon lain yg dianulir oleh komite banding tempo hari kemarin. Kita harus hati-hati jangan sampai revolusi ini akan terhenti oleh manuver-manuver pro status quo. Seandainya Nurdin Halid gk maju sebagai calon ketum pun kita harus hati-hati, pasti pro status quo pun gk tinggal diam karena mereka pun pasti akan meng'gol'kan calon lain yg sejalan dengan mereka.

Seperti pernah dikatakan oleh Ippo Santosa yg pernah ditulis dalam bukunya, kita (suporter) harus bisa memainkan "otak kanan" kita. Apa yg jadi kelemahan kita harus bisa kita manfaatkan sebagai kelebihan kita. Saat pro status que mengagung-agungkan STATUTA, kita juga harus bisa bermain dengan statuta.

Sesungguhnya KPPN dengan bermodal 87 pemilik sah suara sudah sangat berhak mengadakan kongres sendiri setelah mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan sekarang. Tapi yg harus diingat juga adalah, ke-87 suara tersebut haruslah ditanda tangani oleh ketua dan sekjen pemilik sah suara tersebut. Jangan sampai KPPN menerima lobi-lobi dari FPSP karna hampir dapat dipastikan hal itu adalah salah satu intrik-intrik manuver pro status quo yg telah dipersiapkan.

Waspadalah, waspadalah, waspadalah !!!

Berhati-hatilah, perjuangan kita untuk revolusi total di tubuh PSSI masih sangatlah berat kawan, perjuangan kita belum usai.

BRAVO SEPAKBOLA INDONESIA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun